Lensa,KOTAMOBAGU — Adanya Isu yang berkembang bahwa kunjungan para Camat, Lurah dan Sangadi se Kotamobagu ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau guna mengikuti studi komparasi mutu pelayanan administrasi pemerintahan, hanya modus belaka agar bisa memberangkatkan para aparatur jalan-jalan ke Negara Singapura, mendapat bantahan dari Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Anas Tungkagi.
Dikatakan Anas, para Camat, Lurah dan Sangadi ketika usai mengikuti kegiatan di Batam, kemudian bertolak ke Negara Singapura itu bukan sekedar untuk jalan-jalan. Karena keberangkatan mereka ke Negeri Singa itu merupakan agenda tambahan guna bagaimana menerapkan kedisiplinan waktu dan kehidupan bermasyarakat yang taat akan aturan.
“Kalau ke Singapura tinggal agenda tambahan, tentang bagaimana lurah dan sangadi menerapkan kedisiplinan waktu dan kehidupan bermasyarakat yang taat aturan, terutama soal kebersihan dan perilaku tidak sembarang merokok,” kata Tungkagi, Jumat (17/11/2017).
Dijelaskannya, kegiatan para Camat, Lurah dan Sangadi di Negara Singapura murni menggunakan biaya pribadi.
“Untuk SPPD lewat APBD dan APBDes itu hanya untuk kegiatan di Kota Batam. Kalau ke Singapura pakai biaya masing-masing. Semua daerah kalau studi banding ke Batam pasti akan menyeberang ke Singapura karena perjalanan hanya menempuh waktu 40 menit saja, asalkan tidak dibiayai negara,” jelasnya.
Mantan Camat Kotamobagu Selatan ini menambahkan, di Batam setiap minggu rata-rata tiga sampai empat daerah yang melakukan studi banding.
“Maklum karena daerah tersebut terkenal dengan PAD-nya yang luar biasa, terutama disektor jasa, industri, pariwisata dan pengelolaan pajak bumi dan bangunan (PBB) serta hebat dalam penanganan kebersihan lingkungan RT/RW sampai ditingkat kecamatan,” bebernya. (Tri)