Lensa.News,BOLTIM — Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) saat ini berada pada status ‘Siaga Darurat’. Bagaimana tidak, hampir dua bulan lamanya, bagian pesisir pantai di Kabupaten Boltim belum turun hujan.
Status siaga darurat ini, sebagaimana dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boltim, Elvis Siagian kepada Lensa.News, Kamis (17/10/2019).
“Status siaga darurat ini dikeluarkan atas hasil rapat pada 3 Oktober dengan beberapa instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan. Serta hasil dari BMKG pada 1 Oktober 2019,” kata Elvis.
Pun, untuk daerah pesisir yang statusnya siaga yakni Kecamatan Nuangan, sedangkan untuk status awas adalah Kecamatan Kotabunan. “Dengan adanya status tersebut, sehingga keluarlah DAK Dinas Ketahanan Pangan sesuai kajian dari beberapa Dinas. Sehingga kami pun keluarkan status Siaga Darurat,” pungkas Siagian.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Boltim, Kissman Mamonto mengatakan, bahwa saat ini sudah ada 14 Desa yang berada di pesisir pantai mengalami kekeringan dan masuk dalam wilayah rawan pangan.
“Ini hasil pantauan serta laporan dari pemerintah Desa, baik itu kunjungan langsung ke lapangan dan dalam bentuk proposal,” kata Kissman.
Pun, saat ini Pemkab Boltim dan Bulog tengah mempersiapkan 24 ton beras untuk 4000 lebih jiwa. “Dari hasil perhitungan kita, dan akan disalurkan dalam waktu dekat ini karena Surat Keputusan (SK) Bupati sudah terbit,” pungkasnya
Disisi lain Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boltim, Slamet Umbola, menambahkan, pihaknya sudah sangat siap menyalurkan bantuan tersebut.”Beras sudah ada, tinggal diangkut dan dusalurkan ke wilayah rawan pangan,” ujar Slamet.
(Tri)