Lensa.News, KOTAMOBAGU – Program Peningkatan minat dan budaya baca melalui Gerakan Wisata Membaca yaitu berupa penyediaan perpustakaan mini yang akang ditempatkan pada Rumah Ibadah serta fasilitas Umum lainnya, mendapat respon baik bagi masyarakat yang ada di Kotamobagu. Selasa (22/10).
Kepala Bidang Perpustakaan Kotamobagu, Johan Sofian Boulu, saat dikonfirmasi via telepon mengatakan bahwa pihaknya masih dalam tahapan penyediaan fasilitas berupa tempat buku, dan buku bacaan, untuk sekarang baru ada 2 lokasi yang sudah terpenuhi.
“Ada beberapa lokasi perpustakaan mini yang sudah kami berikan tempat untuk menyimpan, dan memberikan inventaris buku bacaan. Dalam hal ini kami belum bisa memenuhi semua minimnya inventaris buku bacaan yang ada di perusahaan, di Kotamobagu sendiri minat dari para pembaca lumayan bagus, yang paling banyak diminati yaitu tentang Agama dan Sejarah,” Ungkap Johan.
Diakuinya bahwa memang saat ini anggaran untuk pengadaan buku masih belum tertata, dan jumlah buku yang ada di Perpustakaan sangat terbatas ini menjadi satu kendala dalam program yang dijalankan pihaknya.
“Buku yg ada di perpustakaan masih sangat minim, dan ditambah dari pemerintah belum di anggarkan, semoga untuk kedepannya kami sangat berharap bisa teranggarkan, agar bisa memenuhi stok buku, dan bisa menyalurkan ke tempat baca mini yang berada di beberapa Kelurahan-Desa yg ada di Kotamobagu,” Harap Kabid Perpustakaan Kotamobagu.
Sementara itu, menanggapi minimnya buku di perpustakaan Kotamobagu, Walikota Kotamobagu, Ir. Hj. Tatong Bara melalui surat edaran nomor : 19 / ww-kk / II / 2019 tentang peningkatan minat baca masyarakat, menyampaikan kepada seluru ASN Pejabat eselon II, III, dan IV dilingkungan pemerintah Kotamobagu, setiap kali melaksanakan tugas luar agar dapat menyumbangkan buku dengan ketentuan, eselon II sebanyak 2 buku, kemudian eselon III dan IV sebanyak 1 buku.
Berikut lampiran surat edaran Walikota Kotamobagu.
(Iqh)