Lensa.News, KOTAMOBAGU – Dijaman moderen sekarang ini, pada umumnya warga masyarakat terpaku dengan kecanggihan teknologi yang ada, lain halnya dengan pria yang tinggal di Desa Kopandakan I, Kecamatan Kotamobagu Selatan, yang bertugas di Polres Kotamobagu.
Bripka. Sumitro Tegela, dengan sapaan akrab bang Mitro ini lebih tertarik dengan menelisik sejarah peradaban khususnya di Bolaang Mongondow Raya, menurutnya bahwa penting bagi anak cucu yang ada di Daerah untuk mengetahui tentang sejarah.
“Sejak beberapa tahun terakhir saya terpangil untuk mencari tau jelas tentang sejarah di Bolaang Mongondow Raya, ini disebabkan karena ada beberapa hal yang menarik perhatian untuk dikuak, yaitu yang menjadi mitos masyarakat, dan fakta peninggalan sejarah hingga membuat saya penasaran,” ungkapnya.
Mitro yang mulai melakukan beberapa penelitian dan pencarian terhadap literatur sejarah ini mengakui bahwa ini tidaklah mudah, karena selain harus mencari data serta kisah dari sejarah itu, Dia harus membagi waktunya dengan tugasnya sebagai anggota Kepolisian Resor Kotamobagu (Polres Kotamobagu), disamping waktu, pekerjaan ini juga membutuhkan beberapa biaya yang harus dikeluarkan.
“Lumayan juga untuk mendapatkan datanya, apalagi data Bolaang Mongondow ini lebih banyak bukan di Daerah kita, tentunya dalam hal ini saya harus pintar membagi waktu dalam tugas saya selaku anggota Kepolisian, bukan hanya itu tapi juga membutuhkan biaya untuk itu,” jelas Mitro.
Untuk mewujudkan semua itu, Sumitro tengah membangun replika bangunan Istana Kerajaan Bolaang Mongondow yang disebut Komalig di Desa Kopandakan 1, tujuannya untuk melestarikan adat istiadat, seni budaya, serta sejarah Bolaang Mongondow, bangunan itu sendiri bersumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Ketuhanan Yang Maha Esa dan Tradisi.
“Alhamdulillah kini sudah dibangun replika Istana Kerajaan Bolaang Mongondow (Komalig), Hal ini juga bertujuan untuk pendidikan sejarah, seni, dan budaya yang ada di Bolaang Mongondow agar anak, cucu kita kedepan bisa melestarikan, dan mengetahui literatur sejarah yang ada,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, semoga hal yang dilakukan dapat bermanfaat dan mendapatkan perhatian dari pemerintah Kota Kotamobagu dalam hal, melestarikan sejarah, seni dan budaya Bolaang Mongondow Raya.
(Iqhbal)