Lensa.news, KOTAMOBAGU – Sagu merupakan salah satu bahan makanan pokok masyarakat Kotamobagu, umumnya di Bolaang Mongondow Raya (BMR), yang kemudian diolah menjadi berbagai macam makanan khas Mongondow seperti Pinogulak, dinangoi, inondoyog,inambal,ba’il, bagea dan masi banyak lagi.
Salah satu tempat pembuatan sagu tradisional berada di Desa Bilalang 1 kecamatan Kotamobagu Utara, lokasi itu bisa ditempuh dalam waktu 10 menit dari pusat Kota Kotamobagu.
Iyal Mokoginta, warga yang mengolah sagu dari pohon rumbia menjelaskan proses pembuatan sagu ini, dimulai dari batang pohon rumbia yang ditebang, kemudian bagian dalamnya dicukur mengunakan mesin paras rumput yang sudah dimodifikasi hingga menjadi serabut, Lalu serabut rumbia dicampur dengan air dan diperas layaknya membuat santan, dan airnya di Tampung kedalam wadah selama 3 jam, setelah itu sagu sudah bisa di ambil dari wadah penampungan dan di masukan ke karung.
“Pembuatan nya lumaya lumayan memakan waktu, dan hasilnya juga lumayan untuk di jual lagi,” ungkap Iyal.
Iya juga menambahkan pohon sagu yang sudah bisa di olah itu harus mencapai ukuran15 meter, agar bisa menghasilkan kurang lebih 12 karung beras, untuk penjualannya dipasarkan dengan harga 50 ribu rupiah per karung, bisa juga di jual ecer dengan harga 10 ribu dengan ukuran empat mangkuk.
Dalam hal ini, Iyal sangat berharap usahanya ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tutup papa lianti sapaan akrabnya.
(Mira)