Lensa.news, KOTAMOBAGU – Pemkot Kotamobagu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) angkat bicara terkait penanganan pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Kotamobagu hingga dinyatakan sembuh.
Menurut Kepala Dinkes, dr Tanty Korompot, penanganan pasien Covid-19 dilakukan dengan cara simtomatik atau pengobatan sesuai gejala. “Contohnya, kalau pasien batuk ya kita kasih obat batuk. Kemudian ada juga suplemen serta multivitamin kita berikan. Tapi yang paling utama itu tergantung daya tahan tubuh,” ungkap dr Tanty yang juga juru bicara percepatan penanganan Covid-19 Pemkot Kotamobagu.
Dirinya juga menjelaskan, pada umumnya virus itu tergantung dengan daya tahan tubuh. Jadi penyakit seperti virus ini tidak bisa diobati dengan anti biotik, kecuali ada infeksi bakteri baru dilakukan pengobatan dengan menggunakan anti biotik. “Selain kita lakukan penanganan secara medis, para pasien juga diberi dorongan serta motivasi untuk sembuh sebagai cara menghindari pasien agar tidak stres. Intinya vitamin yang kita berikan untuk menjaga daya tahan tubuh. Dan Alhamdulillah, bisa sembuh karena daya tahan tubuh mereka terus dijaga,” jelasnya.
Ditambahkannya, program peningkatan daya tahan tubuh memang sudah direncanakan sejak sebelum pandemi ini muncul di Indonesia. “Bahkan sebelum Covid-19 muncul di Kotamobagu, kami dari pihak Dinas Kesehatan dan RSUD Kotamobagu, sudah merencanakan program pemberian vitamin, suplemen yang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Tak hanya pasien, melainkan seluruh tenaga kesehatan juga harus diberikan vitamin agar imunitas tubuh mereka terjaga,” pungkasnya. (RED)