Lensa.news, KOTAMOBAGU – Vanili adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki nilai jual tinggi. Sehingga itu, banyak orang yang tertarik membudidayakan jenis tanaman ini.
Hal ini seperti yang dilakukan Ismail Kolintama, warga di Kelurahan Upai Kecamatan Kotamobagu Utara, Kota Kotamobagu. Dengan miliki lahan yang luas di areal perkebunan Upai, ia mencoba menanam vanili. Bahkan, jika biasanya petani memanfaatkan pohon hidup untuk tempat vanili menjalar dan berkembang, Is sapaan akrabnya ini punya cara lain.
Di luas lahan sekira 20 X 50 meter itu, dia mendirikan ratusan tiang permanen dari batu bata. Tinggi setiap tiang mencapai 2,5 sampai 3 meter. Di bawahnya bedengan tanah ditutup dengan sabut kelapa. Nah, di situ vanili ditanam dan mulai menjalar naik ke tiang-tiang yang ada. Di atasnya ditutup rapat dengan paranet (semacam kelambu) untuk menghindari sinar matahari langsung. Di sekelilingnya dipagari.
“Kebiasaan lama kita bahwa vanili ditanam dan dibiarkan menjalar di pohon hidup, itu justru yang membuat kwalitas dan harganya bisa jatuh. Karena aroma wanginya akan diserap oleh pohon itu. Kalau kita buat tiang permanan seperti ini, aromanya itu tidak berkurang dan kualitas vanili akan lebih baik,” katanya, di kebun vanili miliknya.
Dia mengatakan, sudah banyak yang datang belajar kepadanya cara mengembangkan komoditas vanili seperti yang dia lakukan. “Malah baru begini saja sudah ada yang datang menawarkan. Kata mereka kalau sudah panen biar mereka yang ambil. Tak sulit memasarkan. Harga jualnya juga tinggi,” katanya. (Tr01)