AKHIR bulan. Dompet menipis dan saldo mengering. Astaga! Jangan sampai separah itu, ya. Ingin tahu apa saja tindakan preventif yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir “Kadot” di akhir bulan? Yuk, simak tips berikut ini.
1. Budgeting Bulanan
Budgeting (penganggaran) berperan penting dalam mengatur ritme pengeluaran bulanan kita. Apabila ingin mengatur anggaran bulanan, tentu hal-hal yang harus kita perhatikan adalah; meninjau biaya keluar masuk selama satu bulan; merinci nominal/estimasi nominal pengeluaran; membuat daftar belanja; dan mencatat pengeluaran tak terduga (termasuk kalau kena copet).
Tujuan utama budgeting adalah memberi batasan dalam mengeluarkan uang.
2. Jangan Dikuras Habis!
Nah, ini dia permasalahan yang paling sering terjadi. Budgeting sudah tersusun rapi, yang masuk dalam daftar belanjaan semuanya sudah dibeli, total keseluruhan pengeluaran tak lupa dicatat di memo.
Tapi tidak menyimpan uang cadangan alias menguras habis isi tabungan. Waduh! Jangan sampai, ya?
Setidaknya sisihkanlah 10-20% uangmu agar tidak terlampau “kadot” di akhir bulan.
3. Hati-Hati, Boros Berkedok Self Love
Kalau ada uang di tangan, rasanya tentu bahagia sekali. Ingin belanja ini itu, jajan berbagai macam makanan, nonton bioskop, top-up diamond, beli quota ratusan ribu.
Seperti yang sering dikatakan Bang Napi dulu, “Waspadalah!”, sebab pemborosan dengan kedok “menyenangkan diri sendiri” jauh lebih berbahaya daripada mentraktir teman/pasangan.
Intinya begini. Self love memang dibutuhkan agar kita senantiasa merasa bahagia. Namun jangan sampai kehilangan kendali dan di akhir bulan nanti malah merana, ya!
4. Barang Branded Skip Dulu
Siapa disini yang sering menghabiskan uang untuk membeli barang branded? Kalau ada, berarti tips ini untuk anda.
Membeli barang branded seringkali berdasarkan keinginan pribadi. Bukan karena kebutuhan. Terkadang malah ada yang membeli barang branded untuk meningkatkan percaya diri serta menaikkan status sosial. Jika barang yang ingin dibeli masih ada di rumah dan masih dalam kondisi yang bagus, coba pertimbangkan lagi.
5. Sharing is Caring, Berbagilah
Entah itu berbagi dengan keluarga, ataupun berbagi dengan yang membutuhkan (anak yatim piatu, orang sakit, orang pra sejahtera). Tak melulu harus dalam bentuk uang. Bisa juga makanan, sembako, atau pakaian.
Kita tak akan pernah tahu rezeki setiap orang, bahkan rezeki sendiri. Bukan mengharap balas, tapi biasanya ada-ada saja bantuan yang datang apabila kita tulus berbagi dengan sesama!
Oh iya, berbagi dengan makhluk hidup lain juga boleh, hehehe.
So, kalau sudah gajian, uangnya di manage sebaik-baiknya, dan jangan lupa traktir kru Lensa. (Tng)