KOTAMOBAGU — Keinginan membentuk provinsi BMR (PBMR) terus digelorakan. Adalah Laskar Bogani Indonesia (LBI) dan Gerakan Masyarakat Adat Peduli Provinsi Bolaang Mongondow Raya (Gempar) yang kali ini menggaungkannya.
Pasca penyerahan dokumen Tuntutan Hak Pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya kepada ketua DPD RI La Nyalla Matalitti beserta Senator Sulut Djafar Alkatiri dan Cherish Harriette Mokoagow (CHM) oleh perwakilan LBI-Gempar Dolfie Paat dan rekan-rekan, pekan lalu, LBI-Gempar kembali melakukan aksi lain.
Yakni dengan gerakan atau donasi seribu rupiah untuk PBMR. “Panitia Pemekaran Provinsi BMR tetap kami dukung penuh. Adapun LBI-Gempar adalah pengawal dan penjaga aspirasi masyarakat adat Bolaang Mongondow Raya,” jelas Dolfie yang merupakan Sekjen LBI ini.
Aksi itu sudah mereka lakukan di internal LBI dan Gempar dan terkumpul sekira 400-an ribu rupiah. Mereka kemudian melanjutkan dengan turun ke Tugu Pembebasan Permesta (bundaran Paris superstore), Sabtu (21/11) siang.
Dari aksi itu, terkumpul sekira 1,83 juta rupiah. Itu berarti sudah 2,4 juta modal LBI dan Gempar daakan ditampung di rekening Gempar.
Adapun tujuan penggalangan dana ini, tambah Wahid Raupu dan Iksun Lasingaru, adalah untuk memberangkat tokoh adat, budaya, masyarakat, agama, pemuda, LSM dan Ormas di empat eks swapraja untuk berangkat ke Jakarta, menuntut hak BMR sesuai UU Nomor 1 Tahun 1945 dan Perpres tentang Daerah Eks Swapraja.
Menarik ditunggu kiprah elemen masyarakat yang lain, selain Panitia Pemekaran. Apakah cukup cuap-cuap via medsos atau kongkrit seperti LBI dan Gempa, sekalipun apa adanya. (tng/cag)