Sekira lima tahun terakhir, perkembangan media, khususnya media daring (lebih dikenal dengan media online) mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Konsekwensinya, banyak rekrutmen jurnalis pemula. Sebagian besar “buta” dengan elemen-elemen yang disyaratkan oleh Kovach dan Rosenstiel.
Namun, salah satu hal krusial yang perlu diperhatikan para pemula ini adalah bagaimana sebisa mungkin mendapatkan atau meliput berita dari tangan pertama, supaya beritanya fresh -bukan tulis ulang (rewrite) atau “pinjam” berita.
Berikut sejumlah tips kami bagikan untuk para pemula:
1. Sedia mantel hujan apabila melakukan peliputan ketika musim penghujan.
Lho, apa hubungannya? Begini ya, kalaupun Anda dapat info eksklusif dan pergi meliput tapi kehujanan, tentu basah, harus berteduh, malah pulang. Kalau sudah begini, bisa-bisa jurnalis abal-abal bermodalkan “shock” dan kartu pers lusuh tapi punya mobil atau persiapan mantel hujanlah yang mendahului. Yah, nasib!
2. Buat konsep minimal H-1 untuk mewawancarai narasumber tentang isu yang akan diangkat.
Tujuannya jelas, supaya tidak ada pertanyaan atau informasi yang tercecer.
3. Selalu memantau perkembangan isu-isu yang ada di masyarakat.
Pemantauan diperlukan, agar Anda bisa lebih dulu melakukan konfirmasi kepada narasumber yang tepat. Ketika Anda yang duluan, apalagi isu yang diangkat isu hangat, followers pasti akan men-“japri”. “Bro, pinjam berita ne?” Jurus faedah “bola-bola pende” bisa dimanfaatkan. “Boleh, asal traktir Indomie goreng plus telur, Aqua dingin, kopi susu, deng rokok satu bungkus,” jawab Anda, kan sudah lumayan.
4. Mengonsumsi makanan yang bergizi agar tubuh tetap sehat dalam melakukan liputan.
Tak banyak uraian, kalau tidak sehat, biarpun Gisel cuma berjarak selemparan batu dan” frei block”, Anda dipastikan luput mewawancarainya, sebab tak enak badan. Abu no!
5. Jangan malu bertanya. Kalau malu bertanya, sesat nantinya.
Guna mendapatkan info sebanyak-banyaknya, Anda jangan berlagak sok tau. Justru sebaliknya. Makin banyak pertanyaan, makin banyak jawaban, banyak pula info.
6. Hati-hati soal amplop. Apalagi amplop yang ada isinya. Selain dilarang, juga dimurkai Tuhan.
Rasanya tak perlu diuraikan panjang lebar, bukan?
7. Jika berkendara, pastikan surat-surat berkendaraan ada.
Seperti tips No. 1, sepertinya tak ada korelasi. Tapi coba bayangkan, narasumber sudah oke, atau ada lokasi dalam peristiwa yang membutuhkan waktu tempuh, tapi Anda tak bisa mencapainya gara-gara urusan di luar perlengkapan jurnalistik, gara-gara kena tilang? Maso, Pe’?
8. Selalu standby Alumy/Promag/Mylanta dan sejenisnya.
Apa lagi ini? Jelas ini untuk jaga-jaga agar bila Anda telat makan gara-gara meliput, tidak colaps oleh terjangan maag
Semoga berguna. Indahnya berbagi. (Irw/tng/vil/cag/tox)