KOTAMOBAGU — Lukisan itu diberi nama Lady With Kebaya. Dibuat di atas kanvas ukuran 113 cm x 76 cm dengan goresan cat minyak. Lukisan beraliran realisme yang mengusung gaya mooi indie itu menggambarkan sosok seorang wanita anggun dalam balutan kebaya ungu dan selendang merah. Kalung emas menghiasi leher jenjangnya. Sementara rambut hitamnya disanggul tradisional.
Lukisan tersebut dibuat oleh maestro Basuki Abdullah. Sementara modelnya adalah Kartini Manoppo, seorang model dan pramugari Garuda Indonesia. Lukisan itulah yang menjadi awal mula percintaan sang pramugari dengan presiden pertama Indonesia, Soekarno.
BACA JUGA: Edhy Prabowo Tersandung Ekspor Benih Lobster?
Kisah cinta Soekarno dan Kartini Manoppo memang berawal dari Lady with Kebaya. Setelah melihat lukisan tersebut pada suatu kesempatan, Soekarno langsung terpikat pada wanita yang menjadi modelnya. Sang proklamator lantas mencari tahu identitas wanita yang dilukis itu langsung dari Basuki Abdullah sendiri.
Tak butuh waktu lama bagi Soekarno untuk mendekati sang model. Dia adalah Kartini Manoppo, seorang gadis ningrat kelahiran Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
“Engkau sungguh luar biasa!” puji Soekarno terhadap Kartini seperti dikutip dari buku Istri-Istri Sukarno karya Reni Nuryanti.
Setelah Soekarno mengenal Kartini, perempuan cantik itu segera ditugaskan di pesawat kepresidenan, Dolok Martimbang. Kartini menemani hampir setiap perjalanan sang presiden, kecuali jika salah satu istrinya ikut di dalam penerbangan.
Soekarno pun akhirnya menjadikan Kartini sebagai istrinya pada tahun 1959. Namun Kartini dikirim ke Jerman untuk menghindari kemelut politik di tanah air. Dia melahirkan seorang anak lelaki pada tahun 1967. Soekarno menamainya Totok Suryawan Soekarnoputra.
Basuki Abdullah, pelukis Lady With Kebaya adalah seorang maestro seni lukis bergaya naturalis dan realis. Dia adalah putera dari pelukis terkenal Abdullah Suriosubroto.
Basuki pernah menjadi pelukis di istana Kerajaan Thailand di tahun 1960-an. Lalu dia diangkat menjadi pelukis resmi di Istana Merdeka pada tahun 1974. Karya-karyanya dipamerkan di berbagai negara seperti Belanda, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Pada tahun 1940-an, Basuki mendukung perjuangan nasional lewat karya-karyanya. Dia mengajar seni di PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) bikinan Jepang. Menurut keterangan di Museum Basuki Abdullah, dia juga sempat melukis Bung Hatta, Mr. M. Roem, dan Sultan Hamid II dalam rangka Konferensi Meja Bundar.
Soekarno merupakan pengagum karya-karya Basuki Abdullah. Sejumlah karyanya masuk ke dalam koleksi pribadi sang presiden.
Lukisan dengan model wanita kecintaan Soekarno yang dibuat Basuki Abdullah bukan cuma Lady With Kebaya. Basuki bahkan pernah diminta untuk melukis salah satu istrinya, Ratna Sari Dewi. Lukisan yang berjudul Dalam Sinar Bulan merupakan hasil dari proyek tersebut.
Lukisan tersebut menampilkan sosok perempuan yang kerap dipanggil Dewi Soekarno itu dalam balutan sari (busana tradisional wanita India) berwarna biru, sedang berdiri anggun sambil memeluk seekor anjing.
Sampai sekarang lukisan-lukisan Basuki Abdullah masih menjadi salah satu barang peninggalan Soekarno. (***)