Rep: Theza Gobel | Red: Cadavi Lasena
KOTAMOBAGU — Keahlian dapat dijadikan sebagai modal dalam berwirausaha. Itulah yang dilakukan Dhody Darmansyah Tungkagi, warga Kelurahan Mongondow, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu.
Seperti sulap, lewat tangannya, kompor berbahan bakar minyak tanah, diubahnya menjadi kompor berbahan bakar gas satu tungku.
“Empat tahun saya kerja di perusahaan yang memproduksi regulator gas, dan juga sempat menjadi konsultan gas di Makassar. Dari situ mulai belajar servis kompor, sampai kemudian terpikir ide untuk melakukan modifikasi kompor hingga akhirnya berhasil menjadikan kompor dengan bahan bakar minyak tanah jadi kompor gas modifikasi,” tutur Dhody.
Sejak awal 2018, ia mulai merintis usaha, yang ternyata banyak peminat. Bukan hanya para ibu rumah tangga yang menggandrungi kompor modifikasi milik Dhody, beberapa pemilik restoran juga melirik dan akhirnya tertarik memesan.
“Pertama itu saya manfaatkan rumah sendiri untuk melakukan ‘eksekusi’. Tapi kemudian saya mencoba untuk menyewa ruko, karena pelanggan sudah semakin bertambah,” ujarnya.
Dhody menjelaskan, setelah ‘disulap’, kompor gas tak bisa lagi diisi dengan minyak tanah, seperti sebelum dimodifikasi. “Sebab pernah juga ada pelanggan yang bertanya apakah masih bisa menggunakan minyak tanah atau tidak,” jelasnya.
Untuk memudahkan pelanggan, Dhody juga menerima pembayaran dengan cara tukar-tambah. Harga modifikasi kompor juga bervariasi. Kompor 14-24 sumbu dipatok Dhody dengan harga Rp250 ribu per buah, sementara kompor 32 sumbu Rp 350 ribu. “Sudah termasuk cat dan stiker sesuai dengan permintaan pelanggan,” katanya.
Bagi yang berminat, bisa langsung menghubungi nomor 082192349281 atau 082293133213. Boleh juga langsung datang ke ruko di simpang tiga Kelurahan Mongondow.
“Kami bukanya jam 10 pagi sampai jam 10 malam. Kalau terlalu pagi kami belum buka, masih tidur itu,” ujarnya, tertawa.