Rep: Theza Gobel | Red: Cadavi Lasena
KOTAMOBAGU — Akibat meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Kotamobagu ikut berdampak pada proses belajar mengajar siswa.
Jadwal Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu, awal tahun 2021, siswa sebenarnya sudah dibolehkan masuk sekolah, namun bertambahnya kasus positif virus dari Wuhan ini membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa kembali dilakukan dalam jaringan (daring).
Status Kota Kotamobagu sempat turun ke zona oranye, lalu berubah ke zona merah COVID-19.
Kepala Disdik Kotamobagu, Rukmi Simbala, mengatakan, KBM masih akan tetap menerapkan sistem daring. Kebijakan itu diambil atas pertimbangan kesehatan siswa serta guru.
“Jika memang dinilai layak untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, maka itu diperbolehkan. Tapi Kotamobagu sendiri saat ini masih zona merah, jadi untuk mencegah adanya penularan wabah, langkah yang kami ambil yakni tetap melaksanakan KBM secara daring,” kata Rukmi, Jumat, (8/1).
Disdik telah mengeluarkan surat edaran tentang proses belajar mengajar di masa pandemi ke seluruh sekolah di Kotamobagu. Pada surat edaran itu, KBM daring maupun luar jaringan (luring) dikatakan akan diberlakukan pada batas waktu yang belum ditentukan.
“Bila memungkinkan untuk melaksanakan KBM tatap muka, kita adakan. Kami berharap semoga para siswa tak kehilangan motivasi untuk terus belajar. Justru lewat KBM daring, pelajar jadi punya lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka,” ujarnya.
Sementara itu, sela satu pelajar di SD Katolik Christi Regis Kotamobagu, Velysyalomita Ramehiang yang kini duduk di kelas VI mengungkapkan, melalui KBM daring ia tak merasa bosan. Malah, kata Vely–sapaannya–ia merasa senang karena lebih banyak waktu bersama keluarga.
“Tidak bosan. Vely banyak kegiatan lain jadi tidak bosan kalau harus di rumah terus,” katanya.