Rep: Theza Gobel | Red: Cadavi Lasena
KOTAMOBAGU — Pasar tradisional Kelurahan Genggulang harusnya sudah mulai beroperasi sejak akhir 2020 lalu. Namun terpaksa ditunda akibat sejumlah faktor. Adanya wabah corona sela satunya.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kotamobagu, Herman Aray mengatakan, pengoperasian pasar ditargetkan akan dilakukan triwulan pertama 2021.
“Semuanya sudah sesuai proses. Sempat tertunda karena COVID-19. Sebelumnya juga kan belum ada instalasi pengolahan air limbah atau IPAL, itu yang menjadi faktor lain penyebab belum beroperasinya pasar Genggulang. Namun sekarang IPAL sudah ada, selesai dikerjakan,” katanya, Kamis (14/1), via hape.
Herman mengungkapkan, selain corona dan IPAL, ada faktor lain penyebab pengoperasian pasar terlambat. Diantaranya, kendala administrasi data para pedagang, sampai dua kali gagal lelang proyek pembangunan pasar di 2019.
“Banyak pedagang yang tidak melengkapi berkas yang diminta. Belum lagi di tahun 2019, sempat terjadi dua kali gagal lelang. Pada saat lelang pertama, hanya ada satu perusahaan tetapi saat evaluasi, tidak memenuhi syarat. Lelang kedua pun seperti itu, tetapi dengan perusahaan yang berbeda,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pasar tradisional Kelurahan Genggulang juga akan dijadikan pusat bongkar-muat hasil bumi, sebelum dijual eceran ke masyarakat.
“Karena lokasinya yang jauh dari jalan raya sehingga tidak akan menimbulkan kemacetan. Cocok dijadikan pusat bongkar muat hasil bumi,” imbuh Herman.