KOTAMOBAGU — Ketua DPRD Kotamobagu Meiddy Makalalag, Senin (12/1), menerima kunjungan kerja (Kunker) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Manado, Hendra Makalalag.
Menyambut Kunker jajaran BP2Mi, Ketua DPRD Meiddy Makalalag, didampingi Ketua Komisi I, Agus Suprijanta serta Aleg dari fraksi Hanura, Suharsono Marsidi dan Rewi Daun.
Kunker BP2MI itu, kata Mekal—sapaan Meiddy Makalalag–berkaitan dengan potensi dan peluang tenaga kerja yang ada di Kotamobagu untuk bekerja di luar negeri.
“Nah, selama ini begitu besar permintaan tenaga kerja di Indonesia. Fakta yang ada, bahwa khususnya di Sulawesi Utara itu bisa dikata sudah maksimal, tapi khusus di Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Raya umumnya, sampai hari ini masih kurang tenaga kerja kita yang berani keluar negeri,” katanya.
Lanjut dia, kurangnya warga Kota Kotamobagu yang ingin bekerja di luar negeri terkendala dengan belum adanya pemberitahuan serta informasi dan sosialisasi berkaitan dengan potensi dan peluang kerja.
“Jadi kalau menjadi tenaga kerja migran ke luar negeri, ada spesifikasinya antara lain, skill, kemampuan personality, speech dan sebagainya, itu sangat penting. Nah hari ini kami dorong kepada BP2MI, apalagi kita memiliki putra daerah yang ada di pusat sampai ditingkat provinsi. Sehingga nantinya ada perkembangan dan peluang bagi warga Kota Kotamobagu dalam mencari pekerjaan apalagi dalam situasi pandemic saat ini bisa teratasi,” harapnya.
Ia juga meminta kepada BP2MI untuk memaksimalkan potensi masyarakat untuk diberikan informasi serta sosialisasi dan peluang kerja yang nantinya lewat BP2MI.
Sementara itu, Kepala UPT BP2MI Manado, Hendra Makalalag mengatakan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi di sela satu SMK di Kotamobagu terkait adanya permintaan tenaga kerja dari luar negeri.
“Insyaallah tanggal 18 Januari ini kita akan mengadakan sosialisasi terkait adanya permintaan tenaga kerja migran dari negara Jepang dibidang kesehatan sebanyak 5.000 orang. Nah, saya lihat di Bolaang Mongondow Raya banyak potensi, karena banyak dari anak-anak kita yang memiliki tingkat pendidikan di bidang kesehatan,” katanya. (vil)