KOTAMOBAGU—Duka mendalam menyelimuti warga Sulawesi Utara dan khususnya Bolaang Mongondow Raya (BMR) atas meninggalnya Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Sulut Drs Hi Abdullah Mokoginta.
Dengan kepergian almarhum ikut dirasakan Walikota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara. Orang nomor satu di Kota Kotamobagu mengungkapkan duka yang mendalam atas meninggalnya Bapak Drs Hi Abdullah Mokoginta.
Menurut Walikota, Almarhum Drs Hi Abdullah Mokoginta Abdullah adalah tokoh besar Sulawesi Utara (Sulut) dan Bolaang Mongondow Raya (BMR), serta merupakan tokoh panutan dan teladan masyarakat.
“Jasa-jasa dan pengabdian almarhum terhadap Sulut dan Bolmong Raya, mulai dari berbagai jabatan strategis di lingkup birokrasi hingga menjabat Wakil Gubernur Sulawesi Utara, tiga periode menjadi anggota MPR RI, tahun 1999 menjabat sebagai anggota DPR RI, dan hingga perjuangannya sebagai tokoh utama dalam pemekaran Provinsi Bolmong Raya akan menjadi catatan penting yang terukir indah dalam sejarah perjalanan daerah ini. Kami dan seluruh masyarakat Kota Kotamobagu merasakan duka yang mendalam serta kehilangan besar atas kepergian Almarhum,” ujar Walikota Kotamobagu Tatong Bara.
Atas segala jasa, pengabdian serta dedikasi Almarhum maka atas nama pemerintah daerah serta seluruh masyarakat Kota Kotamobagu menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
“Insyaallah perjuangan Almarhum semasa hidup, terutama untuk pemekaran Provinsi Bolaang Mongondow Raya akan tetap menjadi spirit bagi kita semua untuk melanjutkan apa yang telah Almarhum perjuangkan,” ungkapnya.
Walikota Kotamobagu juga menuturkan semoga segala amal kebaikannya semasa hidup akan senantiasa bernilai ibadah, serta Almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Selamat jalan Pak Abdullah (Papa Yani), selamat jalan tokoh pemekaran Bolmong Raya, jasa dan pengabdian almarhum akan selalu menjadi inspirasi dan kenangan indah bagi kami semua,” tuturnya.
Diketahui, almarhum wafat di usia 86 tahun. Mokoginta menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara pada tahun 1991 dan merupakan salah satu tokoh Bolaang Mongondow.
Sejak tahun 1958 sampai 1959, almarhum pegawai yang diperbantukan pada Kantor Gubernur Sulawesi di Makassar, kemudian dipindahkan di Kantor Residen Koordinator Sulawesi Utara di Gorontalo.
Tahun 1959 sampai 1960 sebagai staf Pemerintah Daerah Bolaang Mongondow dengan jabatan Kepala Perwakilan di Gorontalo, Kepala Bagian Pemerintahan Umum di Kotamobagu dan Ajun Sekretaris.
Tahun 1962 sampai 1963 menjadi pegawai yang diperbantukan pada Kantor Gubernur Militer/Pembebasan Irian Barat di Makassar, kemudian dipindahkan ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara Tengah (Sulutteng) di Manado.
Tahun 1963 sampai 1983 sebagai staf Gubernur Sulawesi Utara dengan jabatan Kepala Biro Administratur, Asisten, dan Inspektur Wilayah. Tahun 1983 sampai 1985 sebagai Pembantu Gubernur Sulawesi Utara Wilayah II di Gorontalo.
Tahun 1986 sampai 1991 sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Utara dan sejak tahun 1992 sampai 1999 sebagai anggota DPR-RI. Dimana sebelumnya sejak 1972 sampai 1987 (selama tiga periode) sebagai anggota MPR-RI. (And)