KOTAMOBAGU–Perkembangan yang semakin pesat tentu menjadi problem tersendiri dalam menjawab tantangan jaman. di negara-negara maju misalnya, para Pemimpin-pemimpin yang digemari saat ini datang dari kaum milenial.
Menurut Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an dikutip Lensanews.com melalui sindonews.com, bahwa kalangan milenial tersebut dinilai berdasarkan lima aspek; integritas dan rekam jejak, kompetensi dan kapabilitas, inovasi dan kreativitas, komunikasi publik dan pengaruh sosial, aspek manajerial dan kemampuan memimpin.
Dari berbagai aspek tersebut, yang patut untuk ditopak yakni, dalam pemilihan Kepala Desa (Sangadi). di Kota Kotamobagu sendiri akan menggelar Pemilihan Sangadi pada awal tahun secara serentak di empat Kecamatan yang ada di Kotamobagu.
Hl itu membuat sejumlah nama mulai bermunculan di permukaan demi mencalonkan diri dalam kontestasi Pilsang untuk membangun desa mereka masing-masing.
Salah satu tokoh Pemuda Pontodon Timur, Nita Korompot dinilai mampu menjadi sosok milenial representatif untuk menjawab tantangan jaman.
Nita Korompot kepada awak Lensanews mengatakan, siap maju dalam perhelatan Pilsang di Desa Pontodon Timur, Kecamatan Kotamobagu Utara.
“Sebagai salah satu pemuda di Desa Pontodon Timur, saya merasa terpanggil untuk melanjutkan perubahan dan memajukan Desa Pontodon Timur lebih baik lagi di segalah aspek,” kata Nita Korompot Rabu (1/9/21).
Untuk mengakomodir rencana itu, Nita menuturkan, dibutuhkan pemimpin yang siap dan mampu memberdayakan masyarakat bersama-sama membangun Desa Pontodon Timur.
“Pembangunan di Desa Pontodon Timur sudah baik, sangat dibutuhkan kelanjutan demi meningkatkan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat desa di berbagai bidang,” ungkap wanita kelahiran 7 November 1991 ini.
Nita juga menawarkan sejumlah langkah inovasi yang kedepan akan ia lakukan jika diberi amanah oleh warga Desa Pontodon Timur.
“Saya fikir cara pandang anak muda yang tidak berani tampil menjadi pemimpin sudah kuno, saatnya jika kita punya modal ide atau gagasan yang baik kenapa tidak,” ungkap perempuan berlesung pipi ini.
Tambah Nita, seorang pemimpin harus memiliki transparansi dalam menjalankan roda pemerintahan agar program yang dijalankan akan benar-benar bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Pertama tentu saja jadi Kepala Desa itu tidak boleh tertutup ke warga, dalam membangun pemerintahan yang baik keterbukaan komunikasi ke siapa saja sangat penting,” paparnya.(And)