BOLMONG — Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengikuti evaluasi penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi tahun 2020, secara virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB (KemenPAN RB), Selasa (14/09).
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada dilingkungan Pemkab Bolmong dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tahlis Gallang.
Dalam kesempatan tersebut Sekda Tahlis mengatakan, evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana perkembangan pelaksanaan reformasi birokrasi pada suatu daerah, dan memberikan saran perbaikan yang diperlukan agar reformasi birokrasi ini bisa berjalan lebih baik lagi, apalagi disaat pandemi Covid-19 yang masih mewabah.
“Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi itu semua ditelusuri, kemudian ada beberapa indikator, dimana indikator ini merupakan standar yang ditentukan oleh KemenPAN RB,” terang Sekda Tahlis.
Sekda Tahlis menuturkan, melalui implementasi SAKIP dan RB, penggunaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) dapat berjalan efektif dan efisien, serta berimbas pada perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja dan berorientasi hasil, yang semakin maksimal sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pemkab terus melakukan peningkatan budaya kinerja, perbaikan regulasi, penataan organisasi, penataan tata laksana, penataan SDM dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Begitu pu komponen SAKIP yaitu perencanaan kinerja, pelaporan kinerja, pengukuran kinerja, evaluasi internal, dan capaian kinerja yang juga merupakan komponen evaluasi kinerja SAKIP,” terang Sekda Tahlis
Dalam evaluasi tersebut Sekda Tahlis mempresentasikan beberapa poin penting keberhasilan pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk, diantaranya indikator tujuan pertumbuhan ekonomi Tahun 2020 dengan Target 7.2 terealisasi 7.04 dengan capaian kinerja 97,77 persen. Dibandingkan dengan tahun 2019 adanya tingkat penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0.80 % dari 71.849. Pertumbuhan Paling tinggi adalah untuk kategori pertambangan dan penggalian (10,55 %), sedangkan yang paling rendah terdapat pada kategori Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum (-7,7 %).
“Faktor pandemi menjadi penyebab terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sementara untuk sektor investasi berupa indikator kinerja sasaran pada Tahun 2020 kata Sekda, persentase peningkatan nilai investasi dengan Target 20 % terealisasi sebesar 1.98 % dengan capaian Kinerja 9.90 %.
“Dibandingkan dengan tahun 2019 ada penurunan capaian indikator presentase angka kemiskinan 30 persen dari 7.4 persen,”tutur Tahlis.
Disisi lain akuntabilitas kinerja, capaian kinerja Bupati Yasti pada tahun 2020 sangat baik. Hal ini dapat digambarkan dengan dilaksanakannya 15 indikator sasaran sebagai Indikator kinerja utama yang telah ditetapkan sesuai RPJMD Tahun 2018-2022. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 100% atau bermakna baik sekali.
Menariknya dari hasil pemaparan, tim assessor memberikan apresiasi atas progress yang sangat positif dari SAKIp dan RB Kabupaten Bolmong tahun 2020. Dilihat dari apresiasi yang sangat positif dari tim assessor terkait pelaksanaan akuntabilitas kinerja, dan pelaksanaan RB di Bolmong. Hal ini membuktikan bahwa adanya komitmen dari Bupati Yasti yang besar keinginannya untuk menjadikan Bolmong lebih hebat kedepanya di berbagai aspek. (Advertorial)