Editor: Sumantri Ismail
Lensa,BOLMONG — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahlis Gallang, menghadiri kegiatan Pelatihan dan Pengembangan Ekowisata di Desa Penyangga Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Kamis (1/2/18) di Aula Gedung Bobakidan Inaton Garden Hotel Tamasya Kotamobagu.
Tahlis yang diundang sebagai pemateri mengatakan, Pemkab Bolmong sangat memberikan apresiasi kepada TNBNW atas pelaksanaan kegiatan itu. Apalagi, saat ini Pemkab telah menyelesaikan Musrenbang tingkat kecamatan. Dengan adanya kegiatan ini, tentu sangat berkaitan dengan Musrenbang dalam setiap perencanaan program yang akan dilaksanakan di tiap desa.
“Kegiatan ini sangat berkaitan dengan musrenbang yang kami laksanakan. Terutama untuk perencanaan program di setiap desa. Dari Rp1 Triliun lebih dana APBD milik Pemkab Bolmong, beberapa persen dari APBD ini pastinya dianggarkan untuk peningkatan dan pembangunan ekowisata TNBNW. Sebab, beberapa potensi yang ada di dalam kawasan baik satwa maupun faunanya. Akan tetapi ini menjadi tantangan juga, karena sudah banyak gangguan yang terjadi,” ungkapnya.
Dikatakan pula Tahlis, dalam RPJPD 2017-2022 juga sudah ditata pembangunan ekowisata dan pariwisata yang menjadi sektor unggulan Pemkab Bolmong.
“Kebijakan penataan ruang di Bolmong untuk mengelola SDA dan mengembangkan kegiatan ekowisata juga sudah melakukan study komparansi terkait pengelolaan ekowisata. Salah satunya, ke Cagar alam Tangkoko. Direncanakan juga akan dilakukan ekowisata petualang, tapi menjadi pertayaannya apakah tidak mengganggu dengan kawasan?. Ini yang masih kami koordinasikan,” jelas Tahlis.
Lanjutnya, peningkatan ekowisata petualang akan menjadi fokus Pemkab Bolmong untuk dikembangkan, serta pemberdayaan masyarakat di lingkungan kawasan taman.
“Untuk itu, Pemkab Bolmong butuh sinergitas bersama dari Balai Taman untuk mengembangkan sektor pariwisata. Antara lain, pengembangan penangkaran Telur Burung Maleo di TNBNW yang ada di Desa Tambun, Kecamatan Dumoga Barat, wisata Pulau Tiga Melang, dan Agrowisata di Kecamatan Passi Timur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai TNBNW Lukita Awang Nisyantara menyatakan, pihaknya juga berterima kasih kepada Pemkab Bolmong atas dukungan untuk mengembangkan sektor ekowisata dan pariwisata.
“Masih sering terjadi perbedaan persepsi antara Balai Taman dan masyarakat, terkait fungsi hutan. Yaitu Hutan Produksi, Hutan Lindung dan Taman Nasional. Jenis usaha ekowisata yang bisa dilakukan dalam kawasan taman adalah jasa wisata alam dan sarana wisata alam. Seperti halnya ada di site Mengkang, Toraut dan Tambun, ini bisa menjadi keuntungan tersendiri untuk msayarakat dalan peningkatan ekonomi,” pungkas Lukita. (Tim Redaksi)