BOLTIM – Usai memimpin upacara dalam rangka HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77 Tahun dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022, Bupati Sam Sachrul Mamonto, langsung menggelar rapat kerja dengan seluruh tenaga pendidik se-Bolaang Mongondow Timur (Boltim), yang berlangsung di lantai 1 Kantor Bupati Boltim, Jumat (25/11).
Pada sambutannya Bupati mengatakan Guru adalah rahim bangsa Indonesia, karena sudah melahirkan orang-orang hebat.
“Guru adalah rahim bangsa Indonesia. Dimana guru melahirkan orang-orang cerdas, orang hebat yang bakal memimpin Indonesia, termasuk memimpin daerah kita ini,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan pendapatnya tentang kalimat merdeka belajar dan merdeka mengajar.
“Merdeka bagaimana, banyak guru yang mencari uang bensin untuk datang ke sekolah. Harusnya kalau ingin Pendidikan kita merdeka, kita harus memerdekakan guru-gurunya dulu. Saya bicara kapasitas seorang pemerintah, pemerintah yang kemudian belum bisa berbuat banyak karena kebijakan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah itu sangat terbatas,” terangnya.
Bupati menjelaskan bahwa saat ini ada 20 persen anggaran yang diberikan kepada guru-guru dari total APBD.
”Itupun masih terlalu kecil untuk menjamin sebuah kata merdeka untuk para guru. Di negara lain guru itu dimakmurkan, disejahterakan tapi di Indonesia masih banyak guru yang menderita, masih banyak guru yang hidup bahkan dibawah garis kemiskinan, tapi dia rela membaktikan hidupnya, rela membaktikan kesehariannya, dia meninggalkan anaknya di rumah dan bahkan beli pulsa pun tidak mampu, justru dia datang ke sekolah mengajar anak-anak orang yang mampu, itulah mulianya seorang guru,” tuturnya.
“Mudah-mudahan Menteri pendidikan mendengarkan pidato saya ini, bahwa sebenarnya guru-guru di Indonesia itu tidak merdeka. 1,5 juta sangat tidak manusiawi diberikan untuk satu bulan untuk seorang guru,” jelas Bupati.
Namun, mantan Ketua DPRD Boltim ini meminta agar jangan berhenti berdoa bersama supaya Indonesia cepat pulih mulai dari perekonomian dan kesehatan, dampak dari Covid-19 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sonny Warokka, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Yusri Damopolii.(AIR)