Lensa HUKRIM – Atnan Dandi Mamonto (24), karyawan Perusahan Listrik Negara (PLN) Molibagu tewas tersengat jaringan listrik menengah saat sedang memperbaiki jaringan listrik jalur Sondana – Pinolosian Rabu (21/3) pukul 17.00 WITA di Desa Sondana.
Warga yang tercatat beralamat di Kelurahan Bungko Selatan Kota Kotamobagu, harus kehilangan nyawa setelah berjuang memperbaiki jaringan listrik sejak pukul 09.30 WITA.
Kepala Kepolisian Urban Bolaang Uki, Kompol Baharudin Samin, mengatakan dugaan sementara meninggalnya korban tersetrum karena masalah diskomunikasi antara pengawas dan pekerja lapangan.
Menurut Kapolsek dari hasil pendataan dilapangan peristiwa terjadi pukul 17.00 WITA dirinya mendengar ada laporan kejadian ada korban meninggal tersetrum akibat sengatan listrik.
Saat itu sedang ada perbaikan jaringan listrik di Desa Sondana oleh SV CNU diawasi oleh Yori Laoh, kemudian pada pukul 17.00 WITA pengawas PLN bernama Boy Lengkong melakukan kontrol di Desa Sondana.
Ditempat yang sama Boy melihat pekerjaan belum selesai tiba-tiba listrik sudah menyala, diperintahkan oleh Feky Lontoh melalui sambungan telepon kepada Saidan Baba untuk menyalakan.
Saat itu Saidan tidak lantas menyalakan sendiri melainkan memerintahkan kepada Herdi Suaip yang pada saat itu telah menerima pesan dari Boy Lengkong agar jangan menyalakan aliran listrik sebelum ada perintah dari nya.
“Akibat kesalahan komunikasi tersebut Atnan Dandi Mamonto tewas kehilangan nyawa ketika sedang menyambungkan kabel listrik. Korban tewas akibat tegangan menengah,” ujar Kapolsek.
Akibat peristiwa tersebut sahabat dari korban yang tidak menerima peristiwa tersebut kehilangan kendali dan merusak kantor PLN, menghancurkan kaca jendela, pintu, dan sebuah tv.
“Kita masih akan menggali lebih dalam kronologis peristiwa ini,” ujar Kapolsek.
Boy Lengkong, saat diwawancarai mengaku kaget tidak tahu siapa yang memerintahkan menyalakan jaringan listrik.
“Pekerjaan belum selesai kami tidak tahu, tiba-tiba menyala,” ujar Boy.
Sementara Zainal yang ditahan sementara di Polsek untuk pemeriksaan lebih lanjut membenarkan bahwa dia diperintahkan oleh Feky Lontoh untuk menyalakan jaringan listrik.
“Kata dia konstruksi listrik sudah aman, jadi sudah aman listrik bisa dinyalakan. Lalu saya beritahukan kepada Ferdi Suaim untuk dinyalakan,” ujarnya dengan nada gemetar.
Saat ini jenazah telah dibawa oleh keluarga ke rumahnya selanjutnya untuk dimakamkan. Kemudian Polisi berjaga di kantor PLN dan Feky Lontoh sementara dalam pengejaran. (ren)