Lensa.News, KOTAMOBAGU–Tingginya volume air sungai dikarenakan tingginya intensitas air hujan dari hulu, dan Menyebabkan pondasi batu jembatan di Kobo Kecil ambruk.
Menurut keterangan warga yang diterima Anggota Dekot Kotamobagu, Anugerah Begie Chandra Gobel, bahwa kejadian ambruknya jembatan tersebut pada Sabtu (12/5) malam sekira pukul 19.30 WITA. “Kami turun lokasi dan meninjau langsung pada Minggu (13/5) pagi tadi. oleh warga menceritakan bahwa pada Sabtu malam terjadi banjir yang besar sehingga jembatan tidak kuat menahan dan akhirnya ambruk,” kata Begie sapaan Gobel.
Menurutnya Begie, jembatan batu yang dibangun dari proyek PNPM dengan panjang 40 meter, adalah akses jalan warga, menghubungkan Desa Kobo dengan perkebunan warga. “Ini sudah lebih 9 tahun lalu dibangun. Akibat banjir semalam, rumah tempat singgah roboh dan jembatan putus. Papan terpisah karena labrang penahan putus,” jelasnya lagi.
Salah satu sebab banjir yang memporakporandakan jembatan. Tambah Begie adalah kerusakan hutan sekitar dan pengerukan batu secara masif di sungai, untuk itu dia meminta dinas terkait bisa menanggapi dengan serius. “Kami minta semua dinas terkait terutama dinas Kehutanan dan perkebunan agar tanggap melihat permasalahan ini,” tukasnya.
Mukhtar Golonggom (34) warga setempat, juga meminta agar pemerintah bisa cepat mengatasi musibah ambruknya jembatan Kobo. Karena jika tidak, akan sangat berpengaruh pada ekonomi masyarakst khususnya di Kotamobagu Timur. “Karena jembatan ini sengaja dibangun untuk mempermudah akses masyarakat yang bertani di perkebunan khususnya Iganggat dan Iyayo’ dalam mengambil hasil perkebunan yang akan di bawa pulang ke kampung untuk di pasarkan, karena 70 % warga masyarakat Kobo Kecil adalah petani. jika tidak menggunakan jembatan tersebut jarak tempuh ke perkebunan sangat jauh,” ujar Mux panggilan akrabnya yang juga salah satu tokoh pemuda di Kobo kecil.(Mg2)