Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,SULUT — Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw menyayangkan serapan anggaran serta belanja langsung dari Pemerintah Provinsi Sulut untuk semester I.
“Tidak bisa dibohongi, sudah satu semester penyerapan anggaran baru 22 persen sementara belanja langsung baru 19 persen. Makanya tadi pak Sekprov berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar saya memberikan motivasi, dan target kedepan,” kata Wagub kepada awak media usai Rapat Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Penyerapan Evaluasi Anggaran Semester I Masing-masing Perangkat Daerah, Kamis (19/7/18).
Dikatakan pula Wagub, untuk solusinya, setiap SKPD harus membuat roadmap penyerapan anggaran dan jadwal target hingga triwulan ke tiga.
“Tiap SKPD segera membuat roadmap penyerapan anggaran. Disitu termasuk jadwal. Tarhet triwulan ketiga harus sesuai target kita. Tidak seperti ini yang baru 22 persen. Jadi ini juga dinilai untuk promosi mereka, karena sejauh ini baru segini penyerapannya. Padahal APBD itu salah satu fungsinya adalah mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalau seperti ini belum optimal fungsi APBD,” jelas Wagub Kandouw.
Penyebab dari lambatnya penyerapan anggaran tersebut, Wagub mengatakan, masih banyak faktor baik dari perencanaan, pengurusan DAK, ada juga UPTD dari Dinas-dinas yang belum terisi.
“Masih banyak yang leha-leha, ada yang DAK tidak cepat diurus juknisnya, kurangnya perencanaan, dan ada juga UPTD yang belum terisi. Tapi dua minggu lagi pak Gubernur akan segera mengisi 15 UPTD di Dinas-dinas,” kata Wagub sembari mengatakan bahwa faktor itu tidak bisa menghalangi unruk mencapai target.
“Jadi banyak faktor penyebab penyerapan anggaran masih minim. Tapi tidak ada cerita, mutlak triwulan ketiga harus sesuai target. Dan jangka pendeknya harus dibuat rencana kerja untuk penyerapan anggaran,” ujar Steven Kandouw.
(Tri)