Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,SULUT — Insiden kecelakaan pesawat terjadi di Bandar Udara International Sam Ratulangi Manado, Rabu (29/8/18) malam hari sekitar pukul 20.00 Wita, dimana, kronologis dari kecelakaan maskapai Manguni Air ini karena mengalami pecah ban saat take off dari landasan pacu (Runway) 36, sehingga pesawat keluar landasan hingga ke ujung runway 18, dan mengakibatkan pesawat terbakar.
Dari insiden yang terjadi kali ini, puluhan korban yang berada di dalam pesawat bisa dievakuasi oleh Angkasa Pura I cabang Manado, sesuai dengan pedoman yang terdapat di Airport Emergency Plan (AEP). Dengan melibatkan 700 personel gabungan yang terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU Lanud Sam Ratulangi, TNI AL Sam Ratulangi, Perum LPPNPI Cabang Manado, Kantor Imigrasi Manado, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Manado, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado, Balai Karantina Kelas 1 Manado, Basarnas Manado, Kepolisian Resort Manado, Bandan Intelijen Negara Sulawesi Utara, Kompi Bantuan Yonif Raider 712/Wiratama TNI-AD, Rumah sakit Tingkat III Wolter Monginsidi, RSUD Maria Walanda Maramis, Puskesmas Talawaan, dan instansi pemerintahan lainnya, Simulasi penanganan kecelakaan Maskapai Manguni Air ini berjalan lancar.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan simulasi PKD untuk menguji kecepatan dan ketepatan implementasi penanganan krisis sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document).
“Khususnya kami memfokuskan terkait fungsi koordinasi, komunikasi, komando, antar unit dan instansi pemangku kepentingan bandara. Tujuan utama dari pelaksanaan latihan ini adalah untuk menguji ketanggapan kami dalam merespons keadaan darurat, yang dapat terjadi kapan saja dan menguji ketepatan prosedur. Mengingat keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandar udara serta seluruh stakeholder ada hal yang mutlak bagi kami,” ujar Faik Fahmi
Begitu juga dengan operasional Bandara, Dirut Angkasa Pura telah memastikan tidak adanya gangguan selama pelaksanaan PKD ke-97, agar seluruh penumpang maskapai tidak panik saat pelaksanaan latihan PKD.
“Kami pastikan bahwa operasional Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama pelaksanaan latihan PKD ke-97 ini. Kami pun telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai dan kami mohon agar penumpang tidak panik selama pelaksanaan latihan PKD ini,” ujar Faik Fahmi.
Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters dan meetersserta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.
General Manager Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi selaku ketua dari Airport Emergency Committe (AEC) Minggus Gandeguai mengatakan, SOP dari simulasi penaganan kecelakaan pesawat telah berjalan dengan baik.
“Penanganan tadi berjalan dengan baik. Mulai air site, sampai dengan penanganan korban selamat dan bertemu dengan keluarga,” ujar Minggus.
Dikatakan pula Minggus, setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan latihan PKD. Dan untuk pelaksanaan malam hari, Bandara Sam Ratulangi Kota Manado telah menjadi bandara ketiga.
“Pelaksanaan PKD ke-97 pada malam hari ini di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ini merupakan PKD yang ke-3, setelah Bali dan Balikpapan, dengan kesulitan yang cukup tinggi dan kekurangan cahaya, tapi itulah resiko setelah kami membuka selama 24 jam bandara ini dan penerbangan cina pada malam hari, kami tetap siap dalam kondisi apapun,” tandasnya.
Diketahui, latihan PKD ini untuk meningkatkan kesiagaan personel dan fasilitas dalam menyambut para pengguna jasa bandar udara khususnya para wisatawan lokal maupun mancanegara.
(tris)