Editor/Peliput: Sumantri Ismail
Lensa.news,KOTAMOBAGU — Aksi demo yang dilakukan Siswa SMA Negeri 1 Kotamobagu, Kamis (30/8/18) pagi tadi, di halaman Sekolah untuk menuntut agar Kepala Sekolah Nursiati Pobela diganti dikarenakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak nampak, serta uang komite yang menurut para siswa terlalu besar, yakni 900 ribu dalam setahun.
Dengan adanya demo tersebut, berbagai tanggapan muncul dari Alumni Smansa (julukan SMA N 1 Kotamobagu), salah satunya alumni lulusan tahun 2014 ini menanggapi aksi dari anak-anak didik Smansa ini.
Kepada Lensa.news dirinya mengatakan, alangkah baiknya para siswa-siswi Smansa terlebih dahulu melakukan kroscek kebenaran, sebelum melakukan aksi.
“Seharusnya adik-adik, sebelum bertindak dicek dulu kebenarannya. Jika sudah diketahui baru bertindak. Jangan bertindak semena-mena sehingga merugikan diri sendiri,” ujar Alumni yang baru menyelsaikan studi S1 Keperewatannya ini.
Menurutnya pula, seharusnya Kepala Sekolah lebih detail menjelaskan uang komite sebesar itu dipergunakan untuk apa.
“Harusnya Kepsek lebih jelas lagi, minta komite itu untuk apa dengan nominal sebesar itu,” tandasnya.
Sementara Alumni yang lainnya, menilai bahwa unjuk rasa yang dilakukan Siswa-siswi Smansa ini sangat peduli dengan perkembangan sekolah dan lingkungan sekitarnya.
“Kalau menurut penilaian saya, mereka patut diapresiasi dengan aksi demo ini, karena dengan begitu, mereka bisa melihatkan betapa pedulinya siswa-siswi dengan sekolah dan lingkungan sekitar. Dan mereka pun berani menyuarakan aspirasi mereka, karena tidak semua anak seumuran mereka itu berani mengeluarkan unek-unek. Soal permasalahannya, saya tidak terlalu permasalahkan tapi yang saya soroti itu siswa-siswinya yang berani,” jelas Alumni Smansa Kotamobagu ini.
Diketahui, aksi yang berlangsung berjam-jam ini turut dijaga ketat oleh petugas Kepolisian Polres Bolmong.
(tris)