Lensa.news,MANADO — Kehadiran Habib Bahar bin Smith ke Kota Manado tidak ada kaitan dengan kontestasi politik. Hal itu sebagaimana yang dikatakan Komisioner Bawaslu Kota Manado Taufik Bilfaqih, kepasa awak media, Kamis (18/10/18) disalah satu resto di Kota Manado.
“Sekedar informasi, konteks kehadiran dari Habib Bahar bin Smith ke Kota Manado, dicatatan Bawaslu Manado tidak ada kaitan dengan kontestasi Pemilu. Karena kehadirannya murni untuk menghadiri haul 7 tahun dari ayahnya Habib Ali bin Smith. Namun karena banyak kelompok yang berpresepsi kalau ini ada kaitannya dengan Pemilu,” kata Taufik Bilfaqih.
Untuk itu dia mengatakan, bahwa dari Bawaslu telah menyediakan program untuk mempelajari indeks kerawanan pemilu. Karena Manado masuk kategori 15 besar yang punya potensi konflik kerawanan pemilu.
“Meski masuk dalam kategori 15 besar potensi konflik kerawanan pemilu, tapi konflik Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA), tidak terhitung secara signifikan. Justru hanya konflik antar pendukung,” ujar Bilfaqih.
Pun, akfitis muslim ini sangat bersyukur, karena insiden kedatangan Habib Bahar yang bisa menimbulkam SARA bisa ditepis.
“Kami berysukur, kedatangan dari Habib Bahar tersebut kami pastikan juga, bahwa kerawanan pemicu SARA bisa ditepis,” tandasnya.
Karena menurutnya, jika terjadi konflik yang berkelanjutan, Kota Manado yang begitu rapi akan kerukunan dan kekeluargaan akan tercederai hanya karena presepsi yang kurang tepat.
“Yang bermasalah ini teman dari luar. Ada presepsi yang tidak tepat dan digoreng sehingga Manado seakan tidak tentram. Kami tegaskan bahwa keluarga kami di Manado dari Agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha bahkan Kong Hu Cu semua berjalan baik dan tidak ada masalah. Ketegangan kemarin hanyalah sebuah momentum yang secara kebetulan dan tidak perlu diperpanjang lagi,” ujar Taufik Bilfaqih yang juga Dosen Fakultas Usuludin, Adab dan Dakwah, IAIN Manado ini.
(Tri Ismail)