Lensa.News, KOTAMOBAGU – Puluhan pedagang yang menempati area terminal serasi mendatangi kantor Walikota Kotamobagu, Rabu (21/11/2018). Kedatangan pedagang itu sebagai respon atas surat pemberitahuan yang dikirim ke Pemerintah Kota (Pemkot) terkait pengosongan area terminal dari aktivitas pedagang.
“Kasihan pedagang, kalau dipindahkan kami akan berjualan dimana?, sementara kami ini punya keluarga yang harus dinafkahi. Kalaupun terpaksa harus dipindahkan, maka tempat berjualannya harus dekat terminal dan strategis,” kata Sofyan Bede, mewakili pedagang menyampaikan aspirasi di depan kantor walikota.
Pada kesempatan itu, para pedagang ingin menemui Walikota Tatong Bara untuk berdiskusi rencana pemindahan tempat berdagang tersebut. Namun keinginan itu tak tercapai lantaran walikota maupun wakil walikota sedang tidak berada di tempat.
“Kami minta jangan dulu ada pembongkaran di situ sebelum pedagang bertemu dengan walikota. Kapan saja dan di mana saja, kami (pedagang) siap bertemu dengan ibu (walikota),” ujarnya.
Ardi, pedagang bakso di terminal serasi mengaku sudah puluhan tahun dirinya berjualan di tempat tersebut. Alasannya memilih lokasi tersebut karena berada di kawasan terminal dan sangat strategis.
“Saya berjualan di situ sejak tahun 1988 sampai sekarang. Kami menolak kalau akan dipindahkan. Kalau akan ditata lagi, silahkan. Asalkan jangan digusur,” sebutnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM), Herman Aray, mengungkapkan Pemkot akan mencarikan lokasi yang strategis sebagai tempat berjualan pada pedagang tersebut.
“Akan dicarikan solusi. Jadi pedagang tidak dibiarkan begitu saja. Nanti ada lokasi yang akan disiapkan,” ujarnya.
Ditambahkannya, dalam waktu dekat ini area terminal serasi akan segera dikosongkan. Itu artinya, tidak ada lagi aktivitas pedagang makanan di terminal tersebut.
“Dinas Perhubungan sudah menyurati pedagang. Di pasar itu tidak boleh ada pedagang lagi. Mereka di situ ada 43 orang (pedagang),” tambahnya. (gufran)