Lensa.News, KOTAMOBAGU – Buah Nenas Kotamobagu dilirik investor untuk dikembangkan. Beberapa lalu, pemodal asal Guangzhou, China, telah datang berkomunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) terkait rencana pembangunan pabrik pengalengan Nenas di Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat.
“Ya, mereka (investor China) sudah datang pada Bulan Februari lalu. Sekarang kita tinggal menunggu bagaimana tindak lanjut dari mereka. Pada intinya, kita siap dan terbuka bagi setiap investor yang hendak datang menanamkan modal di sini,” kata Kepala Bidang Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Imran Golonda.
Diungkapkannya, saat berkunjung ke Kota Kotamobagu beberapa waktu lalu, tiga orang asal Negeri Tirai Bambu itu mengaku tertarik mengembangkan industri di bidang pertanian dengan terfokus pada Nenas dan Kelapa. Namun dari dua jenis komoditi itu, Nenas yang paling diprioritaskan.
“Mereka sangat tertarik untuk berinvestasi di sini, kalau mereka serius kami juga lebih serius,” ungkapnya.
Selain investor China, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) juga tertarik mengembangkan potensi Nenas Kotamobagu. Jumat (12/7/2018), Walikota Kotamobagu, Tatong Bara bersama Kepala BI Perwakilan Sulut telah menandatangani Memorandum of Understanding (Mou) klaster unggulan daerah komoditas Nenas. Ukuran buah yang besar serta rasanya yang berbeda dengan Nenas dari daerah lain menjadi alasan pihak BI tertarik untuk mengembangkannya.
“MoU ini merupakan salah satu bentuk dukungan pihak BI dalam men-support pengembangan dan mempromosikan Buah Nenas Kotamobagu. Harapan kita setelah ini, tercipta peluang khususnya dalam pemasaran Nenas,” kata Tatong.
Tatong mengakui, pengembangan potensi Nenas di Kota Kotamobagu akan memampu menopang dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat. “Ini adalah momen yang baik bagi kita, karena akan sangat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” sebut Tatong. (guf)