Lensa.News, MANADO – Hujan tanpa henti memasuki 1 Februari membuat beberapa sudut dan kelurahan di Kota Manado diterjang banjir. Tercatat Tuna, Sumompo, Pom Bensin Tikala, Perkamil, Banjer, Taas, Lembaga Pemasyarakatan (LP), belakang Santo Yosep Sario, belakang Masjid Bailang, Stadion Klabat, kawasan Komo Luar hingga Hotel Swissbell, diterjang banjir.
Sementara kawasan Jalan Ahmad Yani ketinggian air mencapai setengah lutut. Di Sumompo, beberapa titik longsor. Dari arah Kotamobagu dan Minsel ke Manado, Tateli dan Kalasey paling parah. Anggota DPRD Kotamobagu, Djufri Limbalo yang kebetulan dalam perjalanan pulang ke Kotamobagu, di siaran langsung facebooknya menyerukan, “Warga BMR yang belum terlalu berkepentingan agar menunda dulu ke Manado,” ucap Limbalo.
Tak cuma itu, kawasan bandara Ratulangi pun turut tergenang. Kondisi Manado yang sangat memprihatinkan ini turut merembet ke Kotamobagu. Salah seorang warga Kotamobagu, Buyung Djafar lewat akun salah satu media sosial (medsos) mengutarakan gundah gulananya. “Ditelpon belum ada satupun yang menjawab,” tulis Buyung di status medsosnya.
Sementara itu, pada sekira pukul 11.00 Wita, dati amatan CCTV command centre di pos pantauan WFC Dendengan luar, terpantau level air pada posiso membahayakan. Pemkot Manado di akun media sosial menyerukan warga untuk berhati-hati. Hal yang sama disampaikan Basarnas Manado, lewat Humasnya, Ferry Arianto. “Jika ada informasi silahkan menghubungi nomor 082187123778,” ucap Ferry seperti dikutip dari tribunnews.com.
Di lain pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem per pukul 11.00 Wita. Dalam rilis yang ditandatangani Verifikator Carisz Kaimama dan Forecaster on Duty Mega Christy itu disampaikan, hujan deras diperkirakan masih akan terjadi bukan hanya di Manado, tapi juga Bitung, Minut, Tomohon, Minahasa, serta dua wilayah di BMR Bolmong dan Bolmut. (mg3)