Lensa.News,KOTAMOBAGU — Kearifan budaya lokal yakni bahasa daerah Bolaang Mongondow nampaknya sudah mulai hilang. Terutama dikalangan millenial.
Padahal, Nilai-Nilai Kearifan Lokal serta Penggunaan pakaian dan Bahasa Daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional yang harus diakui, dihormati, dilindungi, dilestarikan dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat.
Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi di era globalisasi, menyebabkan berkurangnya kepedulian dan minat masyarakat terhadap penggunaan bahasa daerah yang diyakini secara turun-temurun sebagai warisan Ieluhur.
Sehingga, Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melestarikan budaya daerah yakni bahasa mongondow.
Menurutnya, penggunaan bahasa mongondow sudah diterapkan di jajaran Pemkot. “Memang sudah ada program bahasa daerah di hari Kamis. Dan itu wajib bagi kita untuk gunakan bahasa mongondow. Ini untuk meningkatkan kearifan lokal, bahwa kita adalah orang mongondow.” kata Nayodo kepada sejumlah awak media belum lama ini.
Dikatakan pula Nayodo, selain di jajaran Pemkot, pun disetiap sekolah juga sudah ada program bahasa daerah. “Di sekolah juga sudah ada. Sudah lama diterapkan,” tukas Nayodo.
Untuk itu, dia meminta agar kearifan lokal bahasa daerah harus ditingkatkan lagi, guna melestarikan nilai-nilai budaya di daerah Bolaang Mongondow terutama di Kota Kotamobagu.
(Tri)