Lensa.News,KOTAMOBAGU — Postmortem DVI Polda Sulut telah memastikan 9 kantong jenazah yang dievakuasi, 5 kantong jenazah telah diidentifikasi, Selasa (5/3/2019), setelah kerja keras tim SAR Gabungan membuahkan hasil yang maksimal.
Sementara pada Senin (04/03/2019 kemarin, Dua kantong jenazah diidentifikasi.
Katim Postmortem DVI, Dokter Paula Lihawa mengatakan, 5 kantong jenazah diidetifikasi hari ini, mudah dikenali karena memiliki tanda khas.
“Teridentifikasi dari tanda khas berupa tato di bagian badan, dan bekas luka. Untuk pakaian sudah tidak bisa dikenali lagi,” ungkapnya.
Ia menyebut, ada Satu kantong jenazah yang dipending proses identifikasi.
“Masih Satu yang ditahan karena ada keragu-raguan kami. Jadi, kami menunggu tim dari Manado untuk membandingkan, cocok atau tidak,” kata Paula.
Lanjutnya, hari ini pihak Postmortem menerima 3 bagian tubuh yang tidak terhubung dengan jenazah manapun.
“Jadi, kita kuburkan masal sebagaian tubuh yang tidak teridentifikasi, tapi kami sudah mengambil sampel DNA untuk nanti kita bandingkan dengan sampel DNA yang melapor. Jika ada kecocokan kami akan menunjukkan dimana lokasi yang dikuburkan masal,” jelas Paula.
“Dari kemarin sampai hari ini 14 kantong yang teridentifikasi, 8 dari hari pertama tidak semua kantong berisi jenazah yang utuh,” tambahnya.
(Tri)
Berikut kantong jenazah yang teridentifikasi.
1. Ranti Nanasi, Desa Tudu Aog.
2. Herlan Okong, Desa Mopusi
3. Novri Sumaila, Desa Padang, Bintauna
4. Ilham Gonibala, Desa Tanoyan Selatan
5. Hajimi Mokodompit, Desa Tanoyan Selatan.
6. Juslan Rantelino, Desa Tanoyan Selatan
7. Body Park berupa Kaki.