Lensa.News, Bolsel — Masalah mengenai sampah, dalam hal ini sampah plastik, masih menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan ekosistem Indonesia dan negara lain di dunia jungkir-balik. Seperti yang kita ketahui bersama, plastik bertahan lama di Bumi, bisa mencapai 60-70 tahun. Laut dan isinya tak pernah luput dari dampak buruk yang disebabkan oleh sampah plastik. Hal ini membuktikan betapa daruratnya masalah sampah plastik di dunia.
Menanggapi isu mengenai sampah plastik tersebut, pemerintah Bolsel tak hanya tinggal diam melainkan menaruh perhatian serius terhadap upaya pelestarian lingkungan. Beberapa waktu lalu, atensi diwujudkan dengan mendeklarasikan “perang” terhadap sampah plastik yang diurai dari semua instansi pemerintah dan pihak swasta di Kabupaten Bolsel.
Untuk itu, Iskandar Kamaru, selaku Kepala Daerah Kabupaten Bolsel menghimbau kepada semua golongan masyarakat yang berkesempatan hadir di tempat pembukaan Festival Teluk Tomini 2019, Sabtu (16/3), bahwa perlu adanya animo, kognisi, dan upaya masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, terutama di Pantai Boulevard Sondana yang menjadi kekayaan dan kebanggaan seluruh warga Bolsel.
“Stop! Dan jangan pernah membuang yang namanya sampah plastik di pantai yang sangat kita cintai ini,” pantai yang dimaksud oleh Bupati Kamaru dalam sambutannya adalah Pantai Boulevavard Sondana.
Sedikit informasi tambahan, ujar Bupati Kamaru, Pantai Boulevard Sondana termasuk sebagai salah satu pantai dengan adimarga yang cukup panjang di Sulawesi Utara.
Apabila sampah plastik tidak ditindak lanjuti, ancaman kerusakan ekosistem laut bisa menjadi, meskipun memang kerusakan tak hanya disebabkan oleh sampah plastik, melainkan dapat disebabkan juga oleh banyak hal, seperti pencemaran industri, penangkapan ikang berlebih (overfishing), reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai dampak perubahan iklim. Namun lebih baik mencari jalan keluar dengan mencari inovasi, atau pendidikan untuk perubahan perilaku masyarakat agar berperan aktif memerangi sampah plastik.
(Cong)