Lensa.News, BOLMONG — Dan kembali salah seorang pejuang demokrasi menghembuskan nafas terakhirnya Diduga karena kelelahan, yaitu Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Poigar, Kabupaten Bolmong, Wahyudi Arya Mokodongan (40) Selasa (30/4/2019).
Hal ini menambah deretan duka para penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
Arya meninggal sekitar pukul 06.00 Wita di kediamannya Desa Poigar I, Kecamatan Poigar saat pulang istrahat di antara pelaksanaan pleno PPK yang sementara berjalan di daerahnya.
Menurut rekan korban, Fanni Takasabar, Mokodongan sekira pukul 00.30 dini hari, pelaksanaan pleno rekapitulasi Kecamatan Poigar telah selesai. Akan dilanjutkan ke esokan harinya, sehingga seluruh peserta termasuk anggota PPK ikut istrahat.
Sekitar pukul 03.00 Wita, almarhum meminjam motor saksi dengan alasan membeli pulsa. Tapi rupanya arya merasa kelelahan dan memutuskan pulang ke rumahnya.
Kepada istinya, Rahma Mawikere ia istrahat dan jangan diganggu. Ia berpesan agar dibangunkan pagi hari untuk mengikuti lanjutan rekapituasi tingkat PPK Poigar. “Saya capek dan ingin istrahat,” ujar Rahma mengisahkan pesan suaminya.
Namun, saat akan dibangunkan pukul 05.30 Wita, almarhum sudah tidak sadarkan diri. Ia langsung dirujuk ke Puskesmas terdekat. Takdir berkata lain, personil PPK Poigar itu dinyatakan meninggal dunia.
Kabar meninggalkan personil PPK Poigar gemparkan masyarakat Bolmong. Termasuk komisioner KPU Bolmong. “Informasi kami dapatkan almarhum kelelahan,” ujar komisoner KPU Bolmong Afif Zuhri saat dihubungi.
Menurut Afif, Kecamatan Poigar memang terakhir dilakukan rekapitulasi. “Kami merasa kehilangan. Kami berduka cita sedalam-dalamnya, Almarhum menjalankan amanah hingga akhir hayat,” jelasnya.
Sekedar diketahui, disulawesi Utara sudah lima penyelenggara pemilu meninggal. Satu orang KPPS di Kabupaten Talaud, dua orang terdiri dari anggota KPPS dan satu Ketua PPS di Kota Manado dan terakhir ketua PPK Poigar. Semoga amal ibadah para pejuang demokrasi ini di terima Allah SWT.
(mg2)