Lensa.News,BOLTIM– Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Pemkab Boltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mengajak kepada seluruh masyarakat agar melakukan upaya pencegahan permasalahan Stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi mengatakan, hal ini ditekankan langsung oleh Kementerian Kesehatan, agar masalah stunting perlu menjadi perhatian bersama. Kata dia, penurunan angka stunting membutuhkan kerja bersama yang harus melibatkan lintas sektor dan semua elemen masyarakat.
“Sejumlah langkah antisipasi dilakukan untuk mencegah stunting di masyarakat. Utamanya menambah asupan gizi bagi ibu hamil, balita dan anak-anak sekolah. Sebetulnya sudah dimulai dari tiga tahun lalu dengan pemberian makanan tambahan atau PMT. Namun tahun ini, kita akan lebih menyasar disetiap kecamatan,” kata Eko.
Menurutnya, Program tersebut akan turut melibatkan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu di daerah. Hal itu untuk sosialisasi pola hidup sehat dan menambah asupan makanan yang diberikan melalui program PMT.
“Pemberian makanan tambahan baik berupa telur, ikan, kacang hijau, susu, juga tambahan biskuit. Intinya makanan lokal akan lebih didahulukan,” ujarnya.
Stunting ini lanjutnya, bisa berdampak bagi individu dan negara. Dimana Stunting beresiko terkena penyakit Degeneratif yang bisa membuat kemampuan kognitif menurun, daya tangkap berkurang, kecerdasan melemah, mudah sakit, fungsi tubuh tidak seimbang, postur tubuh rendah dan penampilan kurang menarik.
“Dampak stunting bagi Negara adalah dapat menurunkan kesehatan dan produktivitas kerja seseorang sehingga akan berpengaruh pada pendapatannya ketika ia dewasa. Hal ini tentu akan mempengaruhi pula pendapatan bruto Negara sehingga akan membuat negara rugi triliyunan rupiah,” ungkapnya.
“Stunting bisa dicegah dengan pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian asi eksklusif, rutin melakukan pemantauan pertumbuhan anak terutama di posyandu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pemberian tablet Fe bagi remaja putri 12 sampai dengan 18 tahun,” jelasnya.
(Adve)