BUPATI Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru didampingi Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid membuka kegiatan lokakarya hasil kajian sedimentasi dan upaya mitigasi di Lanskap Bolsel.
Kegiatan itu, digelar di Hotel Sutan Raja Kotamobagu, Senin (14/3) yang dihadiri BKSDA Sulut, UPTD Dinas Kehutanan Provinsi Sulut, Bupati dan Wakil Bupati, Sadam Husain (WCS IP).
Kegiatan ini sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, bahwa Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang di sebabkan oleh faktor alam maulun non alam.
Kerawanan tersebut menuntut pemerintah untuk melaksanakan perencanaan penanggulangan dan mitigasi yang tepat, berbasis pada kajian kondisi sumber daya alam dan beresiko.
Salah satu kajian yang dilakukan dengan dukungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara dan Wildlife Consevation Society-Indonesia Program (WCS-IP), adalah mengenai sedimentasi dan Nilai Konservasi Tinggi (NKT).
Bupati Iskandar Kamaru, SPt dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan ini karena kajian Sedimentasi sebagai upaya Mitigasi bencana dan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah mencantumkan Mitigasi Bencana sebagai prioritas dalam RPJMD.
“Terimah kasih kepada pihak WCS atas kolaborasi yang selama ini terjalin terutama dalam penyusunan Nilai Konservasi Tinggi (NKT),” ucap Bupati.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, yang diwakili oleh Yakub Ambagau juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab Bolsel, yang benar-benar komitmen dalan upaya pengelolaan lingkungan dan konservasi.
“Ini merupakan Sebuah hal yang jarang kami temukan di Daerah lain, dan kami merasa sangat terbantu dalam menjalankan tugas,” ujar Yakub Ambagau.
sebagai informasi, lokakarya ini rencananya akan berlangsung delama dua hari(14-15 maret 2022) dan melibatkan narasumber yang berkompeten di bidangnya. (Advertorial)