Lensa.News,Boltim–Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Tahun 2020, yang digelar Selasa (19/3/2019) sejak pagi hingga siang tadi, hasilkan tema Pembangunan daerah yakni ‘Pemantapan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata dan Kearifan Lokal Melalui Pemberdayaan Masyarakat yang Berdaya Saing Tinggi dan Berkelanjutan.
Kegiatan yang digelar di lantai III aula kantor Bupati Boltim tersebut, dibuka sekaligus ditutup oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan Salim Landjar SH. Hadir dalam agenda tersebut, Wakil Bupati Drs Rusdi Gumalangit, Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Boltim Ir Muhammad Assegaf, Bappeda Provinsi Sulut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boltim Drs Marsaole Mamonto, Asisten I,II dan III Pemda Boltim, jajaran Forkopimda, Pimpinan dan Anggota DPRD Komisi II, Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Camat dan kepala Desa dan Badan Permusyawarahan Desa (BPD) se-Kabupaten Boltim, serta sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkepentingan dalam Musrenbang tingkat Kabupaten ini.
Menurut Bupati, Musrenbang Tahun 2019 ini dalam rangka penyusunan rancangan akhir RKPD Bolaang Mongondow Timur tahun 2020 yang merupakan tindak lanjut hasil Musrenbang yang telah dilaksanakan sebelumnya. “Apa yang sudah kita rencanakan wajib kita mantapkan. Efektifitas, efisiensi serta asas manfaat perlu kita kedepankan. Mulai dari Tingkat Desa, Kecamatan hingga Musrenbang kabupaten,” jelas Bupati Sehan.
Bupati mengatakan, Musrenbang tahun ini mempunyai arti penting. Sebab sudah melalui pembahasana oleh seluruh pemangku kepentingan. Dimana pembahasan perlu penajaman, penyelarasan dan klarifikasi sehingga tercapai kesepakatan terhadap RKPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 nanti. “Semua harus ada kesepahaman, dan saling berkaitan. Bahkan RPJMDes juga perlu disesuaikan dengan rencana pembangunan daerah. sehingga, upaya dan strategi kita dalam menyelesaikan masalah pada setiap persoalan dimasing-masing sector, terpecahkan,” kata Eang sapaan akrab Bupati.
Kendati demikian, harus dipahami sebab persoalan yang dihadapi dalam perencanaan pembangunan adalah terletak pada proses menentukan pilihan program yang wajib diprioritaskan. “Termasuk mempertimbangkan antara Kebutuhan dan keinginan, kami berada disini untuk memotivasi dan mengarahkan Bapak ibu sekalian selaku pengguna anggaran. Sehingga antara perencanaan dan action hingga pertanggungjawaban berjalan seimbang dan selaras,” tukasnya.
Diakhir pun Bupati berpesan, agar terus memantapkan apa yang sudah direncanakan. Meski pemda saat ini masih terkendala dana pada setiap pembangunan. “Silahkan buat perencanaan. Waktu kami masih ada 23 bulan kedepan. Urusan mencari dana, serahkan kepada kami sebagai pimpinan. Namun, bantu kami dalam setiap pembangunan mulai dari skala kecil hingga skala besar. Karena besar atau kecilnya anggaran bukan sebagai penentu suksesnya sebuah program kegiatan, tetapi, yang penting adalah seberapa besar dampak dan nilai manfaat terhadap hasil pembangunan dari program kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Boltim,” tambahnya,lanjut menjelaskan jika dirinya memberi harapan kepada seluruh kepala Desa dan Camat dalam suksesnya setiap program kerja pemda yang sudah disusun dan dituangkan dalam RPJMD. “Saya berbesar hati dan sekaligus bangga karena hasil Musrengbang RKPD tahun 2020 ini dapat ditentukan dan disepakati. Pilihan program kegiatan prioritas yang mendesak, guna untuk dijadikan bahan dalam penyusunan rancangan akhir RKPD tahun 2020 dengan mengedepankan prinsip efektif, efisien serta dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Bupati saat menutup Musrenbang RKPD itu menyampaikan lima point. Yakni, pelaksanan program kegiatan harus menuruti ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku. Kedua, adanya transparansi dalam setiap tahapan proses pelaksanaan kegiatan. Ketiga, adanya pertanggungjawaban dari pejabat pelaksana melalui laporan secara berkala kepada atasannya. Keempat, memperhatikan unsur keadilan bagi setiap golongan dan lapisan masyarakat. Dan kelima, adanya kepastian bahwa program kegiatan harus benar-benar dalam rangka mencapai target capaian indikator kinerja dari tujuan dan sasaran. Tidak hanya fisik namum juga harus memperhatikan fungsionalnya.
Sementara, Menurut Ikhsan Pangalima, Kepala Bappeda Boltim, bahwa pembangunan kawasan pariwisata dan pelestarian nilai-nilal budaya, pembangunan infrastruktur dasar, penataan iklim investasi dan reformasi birokrasi serta pelayanan publik. Menjadi point penting ditahun 2020 mendatang. “Selain itu, penanggulangan kemiskinan pendidikan, kesehatan dan social juga menjadi fokus ke depan. Pelestarian hutan, lingkungan hidup dan pencegahan penanggulangan bencana, dan pengembangan ekonomi lokal yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. Revitalisasl pertanian, perkebunan dan perikanan untuk membangun ketahanan pangan, masuk dalam prioritas,” kata Ikhsan.
Ikhsan menuturkan, konsultasi publik merupakan rangkaian proses penyusunan rencana kerja pemerintah secara partisipatif untuk menjaring aspirasi dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan potensi dan permasalahan yang dihadapi guna mengoptimalkan hasil pembangunan. “Konsultasi publik yang dilakukan untuk mensinergikan program yang akan di laksanakan tahun 2020 sebagai bentuk penyesuaian visi-misi yang tertuang dalam RPJMD dan perubahannya,” kata Ikhasan.
Dihadapan Bupati Boltim, Sehan Salim Landjar SH, Agenda musrenbang diakhiri dengan penandatanganan berita acara, oleh Pimpinan dan Anggota DPRD yang hadir, Sekda Boltim, Bappeda Provinsi Sulut, Pimpinan Bank Sulut Go Cabang Tutuyan, Assisten I, II dan III serta sejumlah nama yang berkepentingan. (mg4/Adve).