Kalau di Kotamobagu, boleh curhat sama si Viko, Agung, Ibeng atau Sandi, atau Irwin, boleh juga ke Ramdhani.
Red: Cadavi Lasena
NAMANYA Tanti (30). Ibu rumah tangga yang satu ini suka curhat. Sana-sani, curhat soal lelakon suami, Bambang (35). Ketemulah ia dengan si Rudi–seumuran dengan Bambang. Rudi jago, meski bukan penerus Mario yang di tivi metro.
Lama-lama Tanti terpikat dengan Rudi. Kemudian minggat bersama. Tanti bersikeras minta cerai pada suami. Meski suami memohon, “Jangan, sayangi anak-anak,” pinta Bambang memelas.
Curhat memang dapat meringankan beban. Bikin plong perasaan. Tetapi, harus teliti kepada siapa sesi hati-ke-hati ini dilakukan. Kalau di Kotamobagu, boleh curhat sama si Viko, Agung, Ibeng atau Sandi, atau Irwin, boleh juga ke Ramdhani. Mereka ini memang bukan ahli–dan memang bukan aktor utama dalam cerita ini. Apalagi curhat sama si Sandi. Mau curhat, jadinya dia yang curhat.
Balik ke Tanti. Masalah yang membelit Tanti tak jauh dari konflik rumahtangganya dengan Bambang. Di mata Tanti, Bambang terlalu egois, hanya mementingkan diri sendiri. Minta antar buat shoping tak pernah mau. Kalaupun iya, paling di depan saja. Tanti dipersilakan masuk ke dalam toko, solo. Sedang Bambang lebih senang lihat barang elektronik. Dan, jaman pandemi begini, menambah alasan Bambang malas antar Tanti ke mana-mana.
Alhasil, Tanti ribut dengan suami, dia pilih keluar dari rumah. Tapi dia pergi bukan ke rumah orang tua, melainkan ketemu Rudi, yang tadi itu, di sebuah tempat makan.
Rudi memang lelaki fasih bicara, suka memberi nasihat. Maklum, waktu kecil Rudi punya cita-cita, kalau bukan pengacara ya motivator. Karenanya, Tanti makin simpati saja padanya. Diajak ke mana saja Tanti mau, meski tanpa izin suami. Bahkan, Tanti pernah bilang mau ngumpul dengan ibu-ibu komplek, tapi aslinya ngumpul di hotel bersama Rudi, eh.
Bambang memang belum tahu, Tanti sering membuka sesi curhat, juga ‘membuka’ soal lain dengan Rudi. Daripada ketahuan duluan, malu dong? Tanti minta cerai duluan. Tanti lebih pilih Rudi ketimbang Bambang.
Alhasil, Tanti ajukan cerai ke Pengadilan Agama. Uniknya, saat ke kantor Pengadilan Agama, yang mengantar Tanti malah si Rudi. Dan itu adalah penghinaan besar buat Bambang. “Tega kamu,” kata Bambang.
—Cerita ini benar terjadi. Tapi di Surabaya. Sumber berita dari grup JPNN. Tanti, Bambang dan Rudi juga dari Surabaya. Tempat makan, hotel, sampai Pengadilan Agama yang dipilih Tanti buat mengajukan cerai, juga berada di Surabaya. Kecuali Viko, Agung, Ibeng, Sandi, Irwin dan Ramdhani. Mereka itu bukan dari Surabaya.