Rep: Theza Gobel | Red: Cadavi Lasena
KOTAMOBAGU — Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Kotamobagu telah bersiap memasuki transformasi digital era revolusi industri 4.0.
Kepala Diskominfo Kotamobagu Ahmad Yani Umar, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah inovasi menghadapi revolusi industri keempat ini.
“Sesuai arahan dari Walikota, bahwa harus ada inovasi-inovasi. Olehnya, sebagai ASN yang berdedikasi tinggi, sudah harus memikirkan planning ke depan dan bersiap memasuki transformasi digital era revolusi industri empat titik nol khususnya di bidang pemerintahan,” jelasnya, Senin (4/1).
Ahmad menyebut, pengusungan smart city di Kota Kotamobagu merupakan upaya inovatif revolusi industri dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ia juga menjelaskan, fasilitas tekhnologi di Diskominfo Kotamobagu cukup memadai dalam melayani masyarakat.
“Seperti penyediaan fasilitas dalam pelaksanaan rapat-rapat daring (dalam jaringan) di tengah corona,” terangnya.
Revolusi industri 4.0, menandai serangkaian pergolakan sosial, politik, budaya, dan ekonomi.
Ini akan berlangsung selama abad ke-21, membangun pada ketersediaan luas teknologi digital hasil dari revolusi industri ketiga.
Indonesia telah berkomitmen dan siap menerapkan industri 4.0 untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global.
Komitmen Indonesia ini ditandai dengan diluncurkan Making Indonesia 4.0″ oleh Presiden Joko Widodo pada awal April 2018.
Penamaan Making Indonesia 4.0 ini menurut Jokowi sangat tepat. Karena memiliki arti yang bagus, yakni membangun kembali perindustrian Indonesia ke era baru pada revolusi industri keempat dan merevitalisasi industri nasional secara menyeluruh.