KOTAMOBAGU—Bintang Muda Matali (BMM) membawa pulang Walikota Cup kembali ke Matali. Pada partai puncak turnamen Walikota Cup V 2023, Selasa (11/7), yang dilangsungkan di Stadion Nunuk, Matali, BMM memenangkan pertandingan melawan tetangga, saudara muda, sekaligus rival sejatinya, Persin Sinindian.
Sejatinya laga berjuluk El Classico versi Kotamobagu mengingat rivalitas tinggi puluhan tahun ini berlangsung sengit. Di babak pertama, lapangan tengah kedua klub relatif imbang.
Sahrul Muais, Rian Lasut dan Daud Kotulus dari BMM tak bisa mendikte Budi Lasena, Timan Kadulla, dan Wahyu Susilo. Malah trio Persin itu, ditopang Erdin Dali dan Haryanto Panto yang lebih memberikan dampak, hingga serangan Para Singa Sinindian-lah yang lebih menggigit.
Baca juga: ‘Cannon Ball’ Erdin Dali Ciptakan Duel Klasik di Final
Walhasil, Fikram Kunup dan Alfian Larenaung yang menopang striker Rigel Muningking dari Laskar Mangga Rimbun (juluk BMM) harus mengambil inisiatif sporadis untuk membongkar pertahanan Persin yang terdiri dari Chairul Rifan, Suaib Rauf, Ali Topan Mokoagow, dan Andre Karundeng. Ringkasnya, kiper BMM Billy Agouw lebih ‘sibuk’ ketimbang Adi Nurhamidin.
Di babak kedua, situasi awalnya masih datar. Namun dalam satu serangan BMM, Alfian Larenanung sukses memperdaya kiper Persin, Adi Nurhamidin, di menit ke-55. Persin tersengat.
Pelatih Firman Usman segera memasukan Robin Nento menggantikan Wahyu Susilo yang masih belum sembuh dari cederà bahu. Randa Makalalag dan Ary Mokoagow kemudian menyusul menggantikan Timan Kadulla dan Suaib.
Kehadiran Ary Mokoagow sangat memberikan dampak bagi Persin. Gelombang serangan para Singa itu membuat kwartet BMM Safitra ‘Uteng’ Tongkasi-Yudi Khaerudin-Risal Bases-Iyan Santoso tak bisa tenang.
Tercatat empat peluang bersih, antara lain dari Tutun, Robin, Chairul, dan Hopni Hontong dari Persin nyaris mengubah kedudukan. Sayang keberuntungan tak berpihak, ditambah kecemerlangan kiper Billy Agouw. Menjelang peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Hopni Hontong dicegah bergerak dengan cara kaosnya ditarik barisan belakang BMM. Namun wasit bergeming! Tak ada penalti.
Baca juga: Persin yang ‘Tidak Biasa’ ke Semifinal
Tak ayal kubu Persin bersungut-sungut. Bukan hanya atas kegagalan mendapat pinalti tapi sejumlah keputusan wasit, dalam pertandingan yang diluberi sekitar 7 ribu penonton itu. “Kalah menang biasa. Namun bukan begini cara mengalahkan kami,” kata official Persin, Arter Mohama.
Sebaliknya, Sahrul Muais yang kemudian me ya bet pemain terbaik turnamen, bersyukur atas kemenangan klubnya. Soal kegusaran atas kepemimpinan wasit, Alul, sapaan akrab mantan skuad PON Sulut di Papua 2021 ini menilai wasit sudah menjalankan tugas secara fair, tidak memihak BMM yang kebetulan bertanding di ‘rumahnya’.
Kemenangan BMM di Walikota Cup merupakan peraihan yang kedua, setelah edisi perdana, pada 2016. Adapun Persin juga pernah meraih juara di edisi ketiga, tahun 2018. Dengan demikian, bisa dibilang BMM membawa pulang Walikota Cup. Apalagi Walikota Kotamobagu, Tatong Bara adalah puteri terbaik kelurahan itu.
Kebetulan partai puncak ini, yang turut disaksikan Ketua DPRD/Ketum KONI/Ketua Askot PSSI Kota Kotamobagu Meiddy Makalalag bersama sekumlah pimpinan dan anggota DPRD Kota Kotamobagu, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Ketua DPRD dan Ketua Askab PSSI Bolmong yakni Sulhan dan Febrianto Tangahu, serta para pejabat di Pemda Kotamobagu itu bertepatan dengan ulang tahun Walikota Tatong Bara. Jadi, direbut kembalinya Walikota Cup oleh BMM adalah kado terindah klub asal Matali kepada Walikota yang juga asal Matali.
Sesuai pertandingan diserahkan sejumlah penghargaan, antara lain pemain terbaik oleh Sahrul Muais (BMM), pencetak gol terbanyak Hopni Hontong (Persin), peringkat keempat Bhayangkara FC Polda Sulut, peringkat ketiga Lingsyen Emergency Minsel, kedua Persin, dan juara juara, BMM. Total hadiah yang diserahkan bernilai 100 juta rupiah. Sebelumnya di jedah babak pertama, Ketua Askot PSSI Meydi Makalalag di dampingi Walikota menyerahkan 120 bola kepada para Lurah, Sangadi, dan SSB.