KOTAMOBAGU – Dalam perjalanannya Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Kotamobagu dipimpin sejumlah kader. Dari anggota DPRD Manado hingga Walikota. Siapa saja mereka?
Berikut kiprah singkat para Ketua PAN Kota Kotamobagu:
1. Tatong Bara (2007-2012)
Tatong adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) hasil Musyawarah Daerah (Musda) tahun 2006 di Manggala Sport Hall, Motoboi Kecil, Kotamobagu yang sempat ricuh. Saat Kota Kotamobagu menjadi daerah otonom terpisah dari Bolmong, tahun 2007, Tatong yang berdomisili di ibukota Bolmong ini didapuk menjadi Ketua DPD Kota Kotamobagu. DPD Bolmong yang ditinggalkan politikus yang akrab disapa TB ini, kemudian dilangsungkan Musda Luar Biasa dan terpilih Wahida Mokoagow.
Pada pengisian anggota DPRD di daerah baru itu, TB juga masuk dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kotamobagu, menggantikan Jemmy Lantong yang kena sanksi partai. TB bahkan langsung menjadi Wakil Ketua DPRD, bersama Ade Harris Mokodongan dari PDI Perjuangan. Keduanya mendampingi Ketua DPRD dari Partai Golkar, Syamsuddin Kudji Moha (almarhum).
Di masa kepemimpinan sosok yang kini menjadi Walikota dua periode ini, PAN menghadapi dua hajat politik, yakni Pilwako 2008 dan Pileg 2009. Di Pilwako, PAN yang didukung PBB, PKS, dan PKPI mengusung pasangan Djelantik Mokodompit-TB (Djelita) dan menang. Sementara di Pileg 2009, PAN menduduki posisi kedua di bawah Partai Golkar.
2. Anugrah Begie Gobel (2012-2014)
Gobel terpilih menjadi Ketua DPD lewat Musda perdana tahun 2012 di Gedung Bobakidan, Kotobangon, Kotamobagu, untuk periodesasi 2010-2015. Dia menggantikan TB yang saat itu sudah menjadi Ketua DPW Provinsi Sulut.
Di masa kepemimpinannya, mantan Ketua DPC PAN Kotamobagu Barat ini lebih berperan sebagai “gelandang pengangkut air” dalam analogi permainan sepakbola kelas dunia. Striker-nya adalah TB, sementara playmaker-nya adalah Yasti Mokoagow. Simpelnya Magister Ekonomi Pembangunan Unsrat tahun 2011 ini adalah unsung hero. Sebab “Bintang lapangannya” adalah Yasti dan TB.
Namun dari ketidak-menonjolannya itu, PAN mendulang sukses besar, menang Pilwako 2013 lewat pasangan TB-Jainuddin Damopolii (TB-Jadi) dan Pileg 2014, menggulingkan Partai Golkar. Itu masih ditambah “bonus” kemenangan jagoan Yasti-TB di Pilpres 2014: Prabowo-Hatta, di Kotamobagu.
Sayangnya, atas impresi itu, Gobel yang kini lebih dikenal dengan ABG, singkatan namanya, mendapat kado pahit, dicopot sebagai Ketua DPD. Pencopotan itu hingga kini menjadi salah satu anomali dan enigma terbesar politik BMR bahkan Sulut dan belum usai dipercakapkan kendati sudah lewat tujuh tahun.
3. Wijayanto Patonti (2014-2016)
Mantan anggota DPRD Kota Manado ini ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua menggantikan ABG yang ditelikung medio 2014 hingga pelaksanaan Musda PAN Kota Kotamobagu II tahun 2016.
4. Jainuddin Damopolii (2016-2019)
Mantan pamong dan tokoh Muhammadiyah ini terpilih di Musda II yang dilaksanakan pada tahun 2016 di Cempaka Sport Hall, Mogolaing, Kotamobagu, untuk periodesasi 2015-2020. Keterpilihan sosok yang dikenal dengan sapaan Papa Et di seantero BMR ini bak merupakan de ja vu karena saat PAN masuk Bolmong (belum dimekarkan), dia ditunjuk sebagai Ketua DPD Bolmong. Tepatnya masa 1998-2000.
Pada masa kepemimpinannya di Kota Kotamobagu, Papa Et yang tengah menjabat Wakil Walikota kala itu, bersua dengan kepahitan demi kepahitan. Di Pilwako, kendatipun DPD dan DPW mengusulkannya, namun DPP berkendak lain. Malah menunjuk rivalnya, TB. Papa Et terpaksa menggunakan jalur independen.
Walaupun memberikan perlawanan gigih, tetap kalah dari TB yang berpasangan dengan Nayodo Koerniawan (TB-NK). Untuk PAN, kendatipun turut mengusung TB-NK, bersama hampir seluruh parpol, tak bisa dihitung sebagai kemenangan institusi, sebagaimana 2008, karena pada Pilwako 2018, Nasdem lah yang banyak berperan. Apalagi seluruh kekuatan PAN mendukung Papa Et.
Di Pileg 2019, line up PAN yang direstui Papa Et, mejan, termasuk dirinya sendiri. PAN nyaris tak mendapat kursi, jika ABG tak ikut terpilih. Naas itu dipuncaki dengan di Plt-kannya Papa Et oleh DPW PAN Sulut, akibat ngotot memecat ABG, sang penyelamat muka PAN.
5. Arsal Wonggo (2019-2021)
Mantan Plt Ketua DPD PAN Manado ini ditunjuk DPW untuk menggantikan Papa Et hingga terselenggaranya Musda.
6. Anugrah Begie Gobel (2021-selesai periodesasi PAN 2025)
Wakil Ketua II DPW PAN Sulut masa Sehan Landjar ini terpilih setelah dilaksanakan Musda secara serentak di Sulut, tanggal 25 Februari 2021 untuk periodesasi 2020-2025. Pasca Musda, lima formatur hasil Musda bermusyawarah dua kali, dan semua sepakat menunjuk ABG sebagai Ketua Formatur dan Ketua Terpilih.
“Ini ibarat pulang kampung. Pulang untuk membangun kembali PAN yang tinggal puing – puing semasa saya mengabdi di DPW,” kata ABG mengomentari alasannya kembali. Dengan modal nama yang sudah dimiliki PAN, lanjutnya, dan kerja-kerja politik terukur, dia optimis PAN bakal bangkit.
“Mungkin masih sulit menyamai masa 2014. Tapi, masa iya PAN cuma satu kursi di DPRD? Insyaa Allah lebih baik,” pungkas mantan jurnalis ini.
BACA JUGA: ABG (Kembali) Nahkodai PAN Kota Kotamobagu
(Tng/*)