KOTAMOBAGU– Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Kotamobagu mengakui realisasi harian vaksinasi belum sesuai ekspektasi karena terbatasnya jumlah tenaga kesehatan belum sempurnanya sistem informasi data untuk proses vaksinasi.
Masalah itu nampaknya akan menjadi kendala bagi pemerintah dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi di wilayah Kotamobagu.
Penambahan tim tenaga kesehatan yang akan dikerahkan untuk mempercepat pelaksanaan vaksin akan sangat sulit terealisasi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Tanti Korompot, jumlah tenaga kesehatan dalam melakulan vaksinasi masih menjadi kendala bagi pemerintah daerah.
“Kami harus merencanakan ini dengan matang. Tenaga kesehatan masih terbatas, sementara pelaksanaan vaksinasi juga tidak boleh menganggu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang ada, apalagi di tengah kondisi seperti saat ini. Jika kami menambah tim lagi, otomatis tenaga kesehatan di RSUD maupun Puskesmas akan berkurang dan bisa mempengaruhi pelayanan kesehatan yang diberikan. Belum ditambah tenaga kesehatan yang harus menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19,” tutur Tanty.
Ditengah keterbatasan itu, Tanti berjanji pihaknya akan terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi untuk perbaikan ke depan.
“Pemerintah terus mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi sebagai input untuk memperbaiki ke depannya,” ujar dia.
Hingga pertengahan tahun nanti. Pemkot Kotamobagu sendiri menargetkan 90 ribu penduduk yang akan divaksin dari jumlah kurang lebih 123 ribu jiwa penduduk Kota Kotamobagu yang akan dilaksananan secara bertahap.
“Target itu menjadi prioritas, yang ada kita lakukan secara maksimal. Paling terpenting program mempercepat proses vaksinasi akan terus dijalankan secara maksimal,” tutupnya. (And)