KOTAMOBAGU—Penulis sekaligus sejarawan muda Bolaang Mongondow Raya (BMR) Murdiono Mokoginta berhasil menyabet penghargaan Dermakata Award 2024 kategori non fiksi.
Dermakata Award sendiri merupakan penghargaan bergengsi di Indonesia dalam dunia literasi dan kepenulisan nasional yang diberikan kepada penulis yang telah mendedikasikan pikiran dan ide-ide untuk gagasan dan kemanusiaan lewat karya.
Dermakata Award merupakan penghargaan tahunan dari Kreator Era AI dan Denny JA Foundation untuk penulis fiksi dan non fiksi terbaik.
Dermakata sesuai dengan asal-usul namanya, derma dan kata seakan menyiratkan bahwa para penulis akan selalu berderma bagi kemanusiaan melalui kata-kata yang dituangkan dalam karya.
Dari puluhan penulis, muncul tiga nama sebagai pemenang, masing-masing adalah Ahmad Tohari sebagai penerima penghargaan Liifetime Achievement Award 2024, Ester Haluk penerima penghargaan Dermakata Award 2004 (kategori fiksi), dan Murdiono Mokoginta penerima penghargaan Dermakata Award 2004 (kategori non fiksi).
Ahmad Tohari menyabet penghargaan atas kualitas karya serta dedikasinya sebagai penulis selama lebih dari 40 tahun. Begitu pula Esther Haluk, atas karya serta dedikasinya menyuarakan suara mereka yang terpinggirkan di Papua, ia diganjar dengan penghargaan Dermakata Award 2024 kategori fiksi.
Sedangkan Murdiono Mokoginta meraih penghargaan Dermakata Award kategori non fiksi lewat karya serta risetnya untuk sejarah lokal masyarakat di Bolaang Mongondow (Bolmong).
Melalui pengumuman resmi yang disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena sekaligus Penggagas Lembaga Kreator Era AI, Denny JA diketahui bahwa masing-masing pemenang mendapat sertifikat dan hadiah dana sejumlah Rp50 juta untuk Lifetime Achievement Award dan masing-masing Rp35 juta untuk Dermakata Award.
Saat dihubungi lensa.news, Murdiono Mokoginta membenarkan info terkait penghargaan tersebut.
Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kreator Era Ai dan Denny JA Foundation sebagai pemrakarsa kegiatan.
“Iya, saya baru dihubungi oleh Bapak Denny JA pekan lalu via WA (Whatsapp, red) yang menginformasikan saya mendapat penghargaan Dermakata Award 2024 dan saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk beliau. Terlebih beliau memang adalah salah satu tokoh terkenal di Indonesia saat ini. Semoga dalam waktu dekat ini saya akan menerima penghargaan dan hadiah yang diberikan untuk para pemenang,” ungkap penulis yang akrab disapa Dion tersebut.
Secara khusus ia juga menyampaikan ucapan terima kasih Hamri Manoppo yang telah mengikut sertakan dirinya pada ajang ini.
“Saya mengikuti ajang ini setelah karya saya ditawarkan untuk mengikuti seleksi oleh bapak Hamri Manoppo yang saya hormati. Alhamdulillah, saya juga tidak menyangka buku saya akan dipilih menjadi salah satu karya terbaik oleh seluruh dewan juri untuk kategori non-fiksi,” ucap Dion menerangkan.
Dijelaskan Dion, ada dua bukunya yang diikuti sertakan dalam ajang tersebut.
“Buku yang diajukan dalam seleksi ini adalah buku saya yang berjudul Abad Transisi; Bolaang Mongondow dalam Catatan Kolonial Abad XIX-XX dan buku Perlawanan Rakyat di Pedalaman Mongondow Tahun 1902. Kedua buku itu sama-sama terbit pada tahun 2024 ini,” tutupnya.
Adapun dewan juri yang bertugas mengkurasi karya dalam penghargaan tersebut, di antaranya Okky Madasari selaku Ketua Dewan Juri, Anwar Putra Bayu selaku koordinator Sumatera, I Wayan Suyadnya selaku koordinator Bali/NTB/NTT, Dhenok Kristianti selaku koordinator Jawa, Hamri Manoppo selaku koordinator Sulawesi-Maluku, Victor Manengkey selau koordinator Papua, dan M Thobroni selaku koordinator Kalimantan.
Diketahui, Denny JA juga melalui Yayasan yang didirikannya, yakni Denny JA Foundation sudah menghibahkan dana abadi untuk penghargaan tahunan bagi penulis. Dengan adanya dana abadi tersebut, hadiah tahunan bagi penulis dapat berlangsung hingga 50 tahun mendatang.