Lensa.news, BOLMONG – Viralnya isu Internasional tentang penyebaran virus Corona di sejumlah negara yang berasal dari Cina, membuat sejumlah pihak menjadi khawatir.
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang telah mengirimkan 10 pelajar mahasiswa ke Negeri tirai bambu tersebut atas hasil kerjasama dengan PT Conch North Sulawesi dalam program beasiswa beberapa waktu lalu, menjadi buah fikir Pemkab.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong Tahlis Gallang, mengaku terus memantau kondisi dan perkembangan mahasiswa yang berada di Cina. ”Alhamdulillah tidak ada yang sampai terjangkit virus Corona tersebut,” aku Sekda, akhir pekan lalu.
Menurut Sekda, pihaknya terus mengecek kondisi mahasiswa lewat PT Conch. “Saya dan para orang tua juga rutin mengecek keberadaan mereka,” kata Tahlis. Lanjutnya, beberapa pekan lalu, seorang mahasiswa dipulangkan karena menderita penyakit epilepsi. “Pemkab Bolmong menjamin perlindungan terhadap mahasiswa Bolmong di Cina. kita terus pantau dan berkoordinasi dengan PT Conch,” jelasnya.
Sementara itu, meski diintai virus mematikan tersebut, para mahasiswa asal Bolmong di Cina tetap bersemangat menuntut ilmu.
”Pelajaran kami tidak terhambat, malah kami sedang kejar semester,” kata Archa salah satu mahasiswa.
Archa mengungkapkan, para mahasiswa aman dari virus Corina karena selalu patuh pada prosedur pencegahan virus. Misalnya, selalu memakai masker. “Kita dianjurkan pakai masker dan tidak keluar asrama,” akunya.
Diketahui, sebanyak 10 mahasiswa asal Bolmong yang kini sedang menuntut ilmu di Cina. Bulan depan akan menyusul 10 mahasiswa ke Cina. Kota tempat mahasiswa Bolmong tinggal berdampingan dengan Wuhan, yang kini di isolasi karena merupakan tempat berkembangnya virus tersebut.
Sebelumnya seorang mahasiswa asal Bolmong, Sulawesi Utara, yang belajar di Cina sempat was-was akibat virus Corona yang melanda negeri tersebut. Salah satu pemuda yang tak mau disebut namanya mengatakan, mereka tinggal di kota yang berbatasan dengan kota tempat virus itu berasal. “Penduduk di Wuhan sudah di isolasi, kami tinggal di Wuhu yang berbatasan dengan Wuhan,” jelasnya.
Ia mengaku, saat ini tengah liburan. Mahasiswa asal Cina belum masuk kampus hingga mereka belum berbaur. Oleh pihak kampus, mereka dilarang keluar kamar. “Kami pun pakai masker,” katanya.
(*/Iqh)