Editor/Peliput : Sumantri Ismail/ Rendy Lasut
Lensa,HUKRIM – Naas dialami Keren Matindas (15), remaja Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe,Kabupaten Minahasa Utara (Minut), yang harus tewas akibat terseret arus, saat sedang asik berenang bersama teman-temannya di pantai Desa Tiberias,Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolmong, pada Sabtu (3/1/2018).
Informasi yang berhasil dirangkum, korban yang adalah salah satu siswa MIS Manado ini,awalnya datang bersama rombongan pemuda dan remaja GMIM Matungkas,dalam rangka melaksanakan giat ibadah di Kecamatan Amurang.
Usai melaksanakan ibadah, rombongan ini pun menuju ke pantai yang ada di Desa Tiberias untuk rekreasi. Sekitar pukul 15.30 Wita, rombongan ini pun sampai di pantai Desa Tiberias, dimana di pantai tersebut, sudah ada rombongan pemuda dan remaja dari Gereja GPDI Wineru yang juga baru selesai melaksanakan ibadah dan mandi di pantai itu.
Saat mandi di pantai itu, korban bersama dengan beberapa teman-temannya bergabung ikut berenang dengan para pemuda dan remaja dari Desa Wineru. Ketika sedang asik berenang, beberapa pemuda dam remaja dari gereja GPDI Wineru, melihat korban bersama dua temannya mulai timbul tenggelam karena terseret arus dan berteriak meminta pertolongan.
Dua orang remaja asal Desa Wineru pun, memberanikan diri dan berusaha menolong korban bersama dua temannya. Dua orang teman korban pun, akhirnya berhasil diselamatkan, sedangkan korban sendiri masih terseret oleh arus pantai. Salah satu pemuda pada saat itu, langsung mengambil perahu milik warga yang ada di tepi pantai, dan kemudian menolong korban.
Korban pun, langsung dibawa ke pinggir pantai oleh teman-temannya,yang kemudian berusaha memberikan pertolongan pada korban yang saat itu, sudah mengeluarkan darah berbusa dari bagian hidungnya, kemudian dilarikan ke Puskesmas Poigar kemudian di rujuk ke Manado, namun sayang korban telah terlebih dahulu menghembuskan nafas terakhirnya.
Kapolsek Poigar IPDA Kahari saat dikonfirmasi mengatakan, informasi terakhir yang diterima korban telah dirujuk namun nyawanya tidak tertolongkan lagi.
“Ini pengalaman bagi kita semua, supaya lebih berhati-hati lagi terutama sedang berekreasi dipantai, karena kita tidak tau kapan airnya naik dan turun. Karena alam tidak bisa kita tebak,” pungkasnya. (ren).
Smp 1 dimembe dy