BOLTIM – Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) duduk bersama dalam Rapat Koordinasi (Rakor) menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) 2023, bertempat di ruang rapat Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Boltim, Rabu (08/03/2023).
Rakor KLA tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Dr. Ir. Sonny Warokka, Ph.D. Tampak hadir pula beberapa pimpinan OPD terkait, antara lain; Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Iksan Pangalima, SPi, Kepala Badan Keluarga Berencana, Rosita Pobela, SE, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Ayko Mentemas, SE, MM, Kepala Dinas Sosial, Imran Golonda, SE, Kepala Bagian Hukum Ciendy Mongkaren, SH, MH, Kepala UPTD Perlindungan Anak, Sekretaris Dinas PUPR Yanto Modeong, ST dan lainnya.
Dalam Rakor ini cukup alot membahas hal-hal yang dapat mendukung Boltim untuk memenuhi kategori sebagai KLA. Pada intinya, KLA harus mampu membuat sistem pembangunan berbasis hak anak lewat pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media yang terukur, terencana secara menyeluruh, berkelanjutan dalam pengambilan kebijakan serta program maupun kegiatan guna menjamin terpenuhinya hak anak.
Nah, layak tidaknya suatu Kabupaten menjadi KLA, itu bergantung pada beberapa indikator sesuai amanat Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2011.
Tercatat sedikitnya 24 indikator harus dipenuhi Boltim untuk masuk KLA. Dimulai dari Peraturan Daerah (Perda) tentang KLA, Terlembagakanya KLA, Keterlibatan masyarakat, Dunia Usaha dan Media, Akta Kelahiran, Informasi Layak Anak, Partsisipasi Anak, Perkawinan Anak, Lembaga Konsultasi Orang Tua/Keluarga, Lembaga Pengasuhan Alternatif, PAUD-HI, Infrastruktur Ramah Anak, Persalinan di Faskes, Prevelensi Gizi, PMBA, Faskes dengan Pelayanan Ramah Anak, Air Minum dan Sanitasi, Iklan Promosi dan Sponsor Rokok, Wajib Belajar 12 Tahun, SRA, PKA, Korban Kekerasan dan Eksploitasi, Korban Pornogrfai dan situasi Darurat, Penyandang Disabilitas, ABH, Terorisme, Stigma.