Lensa.News,Boltim—Kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (Kg) atau tabung melon menjadi fenomena memasuki bulan suci ramadhan 1440 hijriah tahun 2019 ini. untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui bagian Sumber Daya Alam (SDA), mengaku akan menyurat ke PT Pertamina terkait ketersedeaan stock guna pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat Boltim yang harus dilayani.
Ini disampaikan Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Boltim Hasman Bahansubu. dimana menurutnya, pelayanan pemerintah terkait kebutuhan Gas elpiji 3 kg dibulan suci ramadahan sangat perlu diantisipasi. “Rencana ini, sudah kami sampaikan kepada pimpinan yakni Sekda Boltim, soal layanan kebutuhan masyarakat terkait gas elpiiji selama bulan puasa. Besok kami akan menyurat ke Pertamina soal kestabilan pelayanan Gas Elpiji diwilayah Boltim,” kata Hasman.
Hal ini dilakukan lanjutnya, karena di bulan-bulan seperti ini, kebutuhan gas pasti meningkat. terutama tambahnya, bagi masyarakat dengan agama Muslim untuk bisa maksimal menjalankan bulan suci Ramadhan. “Begitu juga dengan Agen-agen gas Elpiji, diharapkan agar supaya dapat mengatur penyalurannya sebagai mana rupa, demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Pemakaian elpiji dari semua rumah tangga tentu akan meningkat ketika puasa,” ujarnya.
Tak hanya akan menanyakan layanan kebutuhan tabung gas. Namun pihaknya juga akan mengusulkan penambahan stock tabung gas 3 kg, meski untuk stok Gas Elpiji diwilayah Boltim, sejak bulan Januari hingga bulan Mei diyakini masih terbilang cukup. “Kita antisipasi dengan mengusulkan penambahan stock gas elipiji, Untuk stok secara menyeluru diwilayah Boltim masih cukup, tetapi kami tetap akan mengusulkan penamabahan,” ujarnya lagi tanpa menyebutkan jumlah kebutuhan masyarakat dan juga jumlah stock tabung gas elpiji 3 kg yang beredar di wilayah Boltim.
Selama bulan suci Ramadhan, pihaknya berharap kepada agen-agen Gas Elpiji agar depat terus mengstabilkan pelayanan. “Jangan bermain harga. Jika ada pangkalan menjual isi tabung gas 3 kg, jauh dari HET yang sudah ditetapkan, maka kami akan meminta Pertamina untuk mencabut ijin pangkalannya,” tukasnya. (mg4).