Lensa.News,Boltim—Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boltim, meninjau langsung lokasi kebakaran di Desa Bongkudai Baru Kecamatan Mooat, Senin (11/3/2019) tadi. Ketua DPRD Boltim Drs Marsaoleh bersama Dinas Sosial (Dinsos) Boltim turun dan melihat langsung rumah warga yang hangus terbakar. Kepada sejumlah wartawan, Ketua DPRD Boltim Marsaole menjelaskan bahwa pihaknya saat mendengar kejadian tersebut langsung menuju lokasi. “Sebagai wakil rakyat tentunya saya harus perhatian dengan rakyat saya. Maka dari itu, saya wajib meninjau lokasi ketika ada musibah,” ujar Marsaoleh, tadi.
Hal yang sama juga dikatakan kepala Dinsos Boltim, Ruddy S Malah bahwa langsung meninjau lokasi korban kebakaran. Namun karena setibanya disana tidak ada yang bisa diselamatkan lagi sehingga bentuk penanggulangannya pun akan dilakukan kepada korban kebakaran yang masih selamat. “Kami dari Dinsos akan memberikan hak kepada korban, sembako. Meski rumahnya rata dengan tanah, kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah ini,” kata Malah.
Dia menambahkan, dari pihak Dinsos juga akan memberikan hak rakyat dari program Bupati Boltim yakni RTLH kepada korban. “Muda-mudahan kepala desa segera memasukan berkas ke kami Dinas Sosial karena di desa ini belum memasukan berkas dan sesuai instruksi Bupati langsung back up dan langsung akan diberikan rumah RTLH Bagi Korban Kebakaran ini,” ungkapnya.
Diketahui, Rumah tinggal milik Ferry Mangribet warga Desa Bongkudai Baru Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), ludes dilalap si jago merah sekitar pukul 10:30 Wita.Kebakaran api dapat dipadamkan oleh warga sekitar, namun kencangnya angin membuat warga tak bisa menyelamatkan isi rumah.
Menurut Fahny Manggribet salah satu saksi mata menjelaskan, Kejadian itu diduga sumber api dari kayu bakar yang digunakan memasak oleh anak korban. “Valdo si anak korban sedang memasak makanan peliharaan dan api merembet ke dinding dapur,” ujar fahny.
Sangadi Bongkudai Baru, Jerold Kamuh menambahkan, insiden tersebut pihaknya langsung menangani dengan melakukan penggalangan dana.”Kami langsung adakan penggalangan dana bersama warga. Akibat kejadian itu, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta lebih karena di dalam rumah ada perangkat alat musik (elekton),” tutup Sangadi. (mg4).