Lensa.News,BOLTIM – Investasi usaha di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), di tahun 2019 ini mengalami peningkatan dengan capaian Rp. 800 miliar. Pun, investasi yang paling dominan di Kabupaten Boltim yaitu investasi dibidanh pertambangan dan bisnis rital.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dinas Penanaman Modal Satu Pintu (Sintap) Boltim Nizar Kadengkang mengatakan, untuk tahun ini iklim investasi usaha di Boltim meningkat, usaha pertambangan dan bisnis rital jadi Dominan.
“Tahun ini memang meningkat. Saat ini jumlahnya sudah Rp 800 miliar. Bidang pertambangan dan bisnis ritel adalah usaha paling dominan. Salah satunya PT ASA di Kotabunan totalnya ada Rp 500 miliar,” kata Nizar.
Menurutnya, tahun ini toko ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret mulai melebarkan sayap investasinya di Boltim. “Hingga Mei ini sudah ada 12 toko yang dibuka. Dengan rincihan Alfamart sebanyak 8 toko dan Indomaret 4 toko. Tapi dipastikan bertambah karena sudah ada investor yang datang melapor untuk bangun toko Alfamart baru di lima titik,” ujarnya.
Nantinya pada penempatan tata ruang RT/RW serta ijin pemanfaatan lanjutnya, pihaknya harus berkoordinasi dengan Sekkab Boltim. “Optimis jika tahun ini total investasi yang akan masuk di Boltim naik Rp 100 miliar sehingga total keseluruhan menjadi Rp 900 miliar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Mahmud Mokoagow mengatakan, memang ada penambahan investasi di Boltim, namun masih terkendala tata ruang dan ijin lokasi. “Masih ada beberapa usaha belum sesuai tata ruang. Total investasi yang di Boltim berjumlah 16 usaha yang bergerak di bidang pertambangan, perdagang dan sarang burung walet. Totalnya 16 semoga itu bisa terus bertambah,” jelasnya.
(Tri)