Lensa.News,BOLTIM — Terkait dengan usulan dana Pilkada tahun 2020 yang diusulkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dengan nominal sebesar 20 Miliar, mendapat tanggapan dari Bupati Boltim Sehan Landjar.
Menurutnya, permintaan dana yang diusulkan sangatlah tidak rasional jumlahnya. Bahkan dirinya hanya membaca dan belum mempelajari sudah kaget dengan permintaan dana sebesar itu.
“Usulan dana ini sudahtiidak rasional,” kata Bupati saat diwawancarai sejumlah awak media, Selasa (23/7/2019).
Landjar pun mengatakan, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu. Bahkan dirinya mengatakan hanya akan menanggung gaji KPU, KPPS dan kertas Suara. Karena menurutnya pula, usulan dana ini sudah jauh berbanding terbalik dengan pelaksanaan Pemilu 2019 yang bisa terbilang lama dan diikuti 16 partai serta ratusan caleg.
“Sudah jauh berbanding balik dengan Pemilu kemarin. Jadi kita akan pelajari terlebih dahulu. Saya berencana hanya akan tanggung gaji KPU dan KPPS serta kertas. Kalau operasional dan selebihnya, tidak,” tegasnya.
Pun, selain KPU, Bawaslu juga mengusulkan dana sebesar 16 miliar. Dan jika ditotalkan berjumlah 36 miliar.
“Idealnya 5 Miliar. Sebab masih banyak kebutuhan dana yang dibutuhkan di daerah. Apalagi dari Bawaslu mengusulkan 16 miliar. Belum biaya pengamanan dari Polres dan Kodim,” tutur Sehan.
Sementara Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Boltim Oskar Manoppo mengatakan, pada Pilkada sebelumnya, KPU Boltim mengembalikan sisa dana Pilkada sebesar 3.5 miliar. “Dana itu tidak terpakai dan dikembalikan,” ujar Manoppo
(Tri)