Lensa.News,Boltim—Bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Rabu (06/03/2019) kemarin, gelar Workshop Terkait Peran PKK Dalam Promosi Kesehatan Di Kabupaten Boltim.
Kepala dinas Kesehatan Boltim, Eko Marsidi menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digelar dengan tujuan yang baik, diantaranya, guna singkornisasi kerja antara kader Dinas kesehatan dan Kader PKK, pada sosialisasi kesehatan ditengah masyarakat. “kami harus mengakui, meski kami memiliki kader di 7 Kecamatan dan 80 Desa se-Kabupaten Boltim, tapi itu belum maksimal tanpa adanya singkronisasi kerja dengan kader PKK,” katanya.
Agar berjalan satu arah lanjut Eko, sehingga Kader kesehatan dan kader PKK harus disatukan untuk bisa memaksimalkan seluruh kampanye dan sosialisasi kesehatan ditengah masyarakat diseluruh Desa. “Belum maksimal jika dua organ ini tidak disatukan dalam kerja. karena, penggerak dimasyarakat itu PKK. Untuk kerja kita focus pada menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi, Stanting, serta angka kematian yang disebabkan oleh factor lingkungan,” jelas Eko.
Workshop yang mengikutkan seluruh kader TP-PKK Boltim ini, di gelar di Danau Bunong Desa Togid Kecamatan Tutuyan. selain dari Dinas Kesehatan. Ketua TP-PKK Boltim Ny Nursiwin Landjar Dunggio SAP juga diberikan kesempatan yang sangat banyak untuk memberikan arahan dan masukan kepada seluruh kadernya.
Pada kesempatannya, Ketua TP PKK Kabupaten Boltim Ny. Nursiwin Dunggio SAP mengucapkan terimakasi kepada Dinas Kesehatan Boltim yang selalu mempercayakan sejumlah program kesehatan kepada seluruh Kadernya. Pun kembali Ketua TP-PKK terus menggingatkan tugas dan fungsi serta visi-misi TP-PKK, “Sejak zaman orde baru, Hubungan Kader PKK dan Kader Kesehatan sangat erat ditengah masyarakat. sehingga, kami minta agar kader PKK lebih memahami Visi dan Misi TP-PKK,” kata ketua TP-PKK dua periode yang dikenal sangat aktif dalam setiap kerja TP-PKK dan Pemda Boltim.
Pengamalan Pancasila, lanjut Nursiwin. Sangat perlu dilakukan seluruh kader, terutama kader PKK. Karena dalam menjalankan tugas perlu adanya kesadaran pemahama 10 Program PKK. “Jangan hanya sampai diteori, tapi juga sampai pada penerapannya. Sehingga dengan kader kesehatan kita bisa seiring sejalan dalam tugas,” tegas Ibu empat anak ini, Sembari menambahkan agar seluruh kader aktif pada kegiatan PAUD, Posyandu, gencar sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), jangan Buang Air Besar Sembarangan (BABS), “Dan terus menjadi pelopor pembrantasan sarang nyamuk DBD agar terwujudnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas),” tutup mantan Ibu Anggota Dewan (IAD) Gorontalo ini. (mg4).